JKARAWANG, KOMPAS.com - Perjalanan Kereta Cepat Whoosh telah beroperasi normal dengan total 48 perjalanan per hari pada Kamis (19/9/2024). Perjalanan pertama dimulai pukul 05.50 WIB dari Stasiun Tegalluar Summarecon dan 06.40 WIB dari Stasiun Halim.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa meminta masyarakat tak lagi khawatir terkait operasional Whoosh pascagempa.
Pihak KCIC, kata dia, sudah memeriksa secara mendetail dengan berbagai peralatan berteknologi tinggi. Tujuannya untuk memastikan keselamatan perjalanan Whoosh.
Baca juga: Update Gempa Bandung: 3.601 Bangunan Rusak, 79 Orang Terluka dan Kerugian 298 Miliar
“Jumlah perjalanan Whoosh pada hari Kamis sudah kembali normal, dengan 48 perjalanan reguler per hari. Masyarakat yang sudah memiliki tiket tidak perlu khawatir karena tidak ada pembatalan perjalanan seperti yang sebelumnya terjadi,” ujar Eva dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/9/2024).
Bagi penumpang yang pada Rabu (18/9/2024) perjalanan dibatalkan oleh KCIC, kata Eva, masih dapat melakukan pembatalan dan menerima pengembalian biaya tiket 100 persen hingga Jumat (20/9/2024).
Pembatalan dapat dilakukan di loket Stasiun Halim, Padalarang, Tegalluar Summarecon, serta Hall Feeder Stasiun Bandung.
Khusus penumpang yang melakukan pembelian di aplikasi Whoosh atau website KCIC, pembatalan dapat dilakukan melalui aplikasi Whoosh.
"Uang pembatalan akan dikembalikan paling cepat 1x24 jam ke rekening yang didaftarkan," kata Eva.
Sebelumnya, pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.41 WIB terjadi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,9 dengan titik lokasi gempa di Kabupaten Bandung yang berdekatan dengan lokasi jalur kereta cepat Whoosh.
Gempa tersebut terjadi berulang hingga sekitar 20 kali dengan kekuatan beragam sesuai informasi yang disampaikan oleh BMKG.
Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah perjalanan whoosh dibatalkan dan sisanya mengalami pembatasan kecepatan demi memastikan keselamatan perjalanan pasca gempa.
Eva mengatakan, sesuai SOP Keselamatan dan Keamanan, Tim Kerja KCIC langsung melakukan pemeriksaan menggunakan Rail Car atau kereta perawatan.
Pemeriksaan menyeluruh membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk memastikan tidak ada faktor eksternal yang dapat mengganggu jalur Whoosh.
Seperti pemeriksaan longsoran bukit batu dikanan kiri trase, longsoran tanah atau dampak alam lainnya.
Eva menyebut pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk semua jalur sepanjang 144 Km, dengan kondisi jalur yang sebagian besar melalui area perbukitan.
Jalur kereta Whoosh terdiri atas struktur jembatan dengan total panjang 82 Km, 13 terowongan dengan total panjang 17 Km, dan jalur KA di atas tanah sepanjang 42 Km.
Pada Rabu (18/9/2024) malam, kata Eva, juga telah dijalankan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi.
Tujuannya untuk memastikan kembali seluruh jalur whoosh dalam kondisi aman dilalui dengan kecepatan maksimal. Dengan menggunakan CIT, kata Eva, pemeriksaan dapat lebih mendetail dan menyeluruh.
Baca juga: BPBD: Korban Jiwa Gempa di Bandung Diduga karena Idap Penyakit
Sebab, CIT memiliki berbagai perlengkapan dan sensor yang dapat langsung mengetahui kondisi prasarana Whoosh saat dilintasi.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat bencana alam yang menggangu perjalanan Whoosh. KCIC akan terus berupaya mengedepankan perjalanan Whoosh yang aman, nyaman, dan selamat bagi seluruh penumpang,” kata Eva.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang