BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam Debat Publik Perdana Pilkada Kota Bandung 2024 yang berlangsung di Ballroom Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Rabu (30/10/2024), calon wali kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan, mengemukakan ide untuk mengatasi kemacetan yang hingga kini masih menjadi masalah utama di kota tersebut.
Farhan berjanji, jika terpilih sebagai kepala daerah, dia akan membangun lahan parkir vertikal sebagai solusi untuk permasalahan kemacetan.
"Solusinya adalah dengan menggandeng mitra swasta untuk membangun lahan parkir vertikal," kata Farhan pada Rabu malam.
Dia menjelaskan bahwa lahan parkir vertikal dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi kemacetan di Kota Bandung, mengingat jumlah pengguna kendaraan pribadi saat ini jauh lebih banyak dibandingkan pengguna kendaraan umum.
"Banyaknya pengguna kendaraan pribadi tersebut menyebabkan badan jalan habis digunakan untuk parkir kendaraan," ujarnya.
Farhan menambahkan, lahan parkir vertikal tidak hanya berfungsi sebagai solusi kemacetan, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan juru parkir serta pendapatan asli daerah.
"Dengan lahan parkir vertikal, tidak hanya untuk solusi kemacetan, tapi juga bisa untuk meningkatkan pendapatan juru parkir dan meningkatkan pendapatan asli daerah," tuturnya.
Lebih lanjut, Farhan memastikan bahwa lahan parkir vertikal akan memiliki efek ganda, yang dapat membantu mengatasi masalah jalanan lainnya, termasuk meningkatkan pendapatan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena akan ada lebih banyak pejalan kaki.
"Jadi lahan parkir vertikal ini bisa juga digunakan untuk PKL dan UMKM berjualan, karena trafik orangnya akan sangat tinggi," ucapnya.
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Kota Bandung, Ini Tema dan Waktu Pelaksanaannya
Selain itu, Farhan juga merencanakan agar lahan parkir vertikal dapat dikerjasamakan dengan pelaku angkutan umum, sehingga dapat terhubung dengan berbagai lokasi destinasi wisata atau bisnis di Kota Bandung.
"Kami akan mengupayakan kerjasama model bisnis baru dengan pelaku angkutan umum," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang