Kesadaran tinggi di level masyarakat untuk melapor kasus membantu proses penanganan korban lebih cepat.
Pasalnya tak hanya penanganan mental, Maria juga menyoroti penahanan kesehatan reproduksi bagi korban-korban kekerasan seksual yang hingga menyebabkan kehamilan.
Korban sangat terpuruk dan tidak memiliki kesiapan untuk merawat kandungan yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
"Kita juga berusaha menjamin kesehatan reproduksinya, karena korban pemerkosaan, korban kekerasan seksual ini banyak yang masih di bawah umur. Kita harus melindungi kesehatan reproduksinya, kesehatan mentalnya, untuk masa mendatang," kata Maria saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/11/2024) siang.
Maria menyebut, tantangan terberat sampai saat ini adalah keberanian dari pihak korban.
Korban kerap kali merasa bahwa hal yang menimpanya merupakan aib, sehingga harus ditutup rapat dan tidak diketahui siapapun.
Namun, kerja kolaborasi semua pihak mampu memberikan kesadaran di semua lapisan bahwa melaporkan kasus sama halnya memperbaiki masa depan korban.
Maria berharap agar masyarakat semakin berani bila menjadi korban atau mengetahui ada tindakan kekerasan seksual di lingkungannya.
Paman korban melihat perubahan drastis setelah penanganan kolaboratif tersebut. Di dalam keluarga, korban tampak sangat menjaga adiknya. Korban juga rajin sekolah untuk menatap masa depan dan menggapai cita-citanya hingga berhasil.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang