Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Banjaran Wetan Bandung, Bey Sebut Warga Butuh Air Bersih

Kompas.com, 6 November 2024, 16:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengungkapkan, warga di Kecamatan Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, membutuhkan stok air bersih untuk kebutuhan beberapa hari ke depan. 

Mereka kini kesulitan air bersih usai wilayahnya diterjang banjir luapan Sungai Citalugtug pada Selasa (6/11/2024).

Bey mengaku telah menginstruksikan seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) baik di tingkat provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak.

Baca juga: Apple Berencana Bangun Pabrik di Bandung, Bey Machmudin: Dibahas Besok

"Lalu malam, misalnya hujan juga membutuhkan yang hangat, itu kami koordinasi dengan Dinsos Kabupaten dan Provinsi," katanya saat ditemui di Kampung Muara, Rabu (6/11/2024).

Bey mengakui bahwa hingga hari ini pihaknya belum menyediakan tenda darurat untuk warga yang mengungsi, karena banyak warga lebih memilih untuk mengungsi di rumah kerabat.

Bahkan, sebagian besar warga memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.

Baca juga: Bey Minta Hunian Baru di Jabar Miliki Sistem Pengolahan Sampah Mandiri

"Kita lihat dulu bagaimana, kalau dibutuhkan kita bangun. Tapi sementara ini mereka mengungsi ke warga. Terus tadi juga ada beberapa rumah yang tidak terkena banjir," jelas Bey.

Data sementara menunjukkan bahwa jumlah warga yang terdampak di dua kampung di Desa Banjaran Wetan mencapai 500 Kepala Keluarga (KK).

Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi pada Selasa malam.

"Tidak ada, sakit juga tidak ada. Paling tadi ada orangtua yang kaget," bebernya.

Mengenai penetapan situasi darurat, Bey mengungkapkan, hal itu menjadi kewenangan Pj Bupati Bandung, Dicky Achmad Sidik.

Saat ini, upaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah mendatangkan lebih banyak pompa penyedot untuk membantu warga membersihkan rumah mereka.

"Yang pertama kami mengingatkan bahwa berdasarkan BMKG, akan turun hujan lagi, jadi tetap berhati-hati. Kami nanti akan memberikan bantuan, karena membutuhkan air dan pompa, itu kami akan upayakan untuk warga," tuturnya.

Bey menargetkan agar penanganan banjir di Desa Banjaran Wetan dapat diselesaikan tepat waktu, mengingat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa hujan akan kembali turun.

"Kita dari Provinsi, mengingatkan ke kabupaten kota. Hingga April akan turun hujan ekstrem, kita harus berhati-hati saat melakukan kebersihan. Tapi saat hujan, tolong amankan diri dan berhati-hati," tutup Bey.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau