CIANJUR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul pergerakan tanah dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah selatan Cianjur.
Keputusan ini diambil setelah bencana melanda pada Sabtu (23/11/2024) akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menjelaskan bahwa status tanggap darurat akan berlaku selama tujuh hari ke depan.
Baca juga: Bencana Tanah Bergerak di Cianjur, Sudah 173 Warga Mengungsi
"Pemerintah daerah telah mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi warga yang terdampak," kata Asep kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon pada Senin (25/11/2024).
Asep mengungkapkan bahwa bencana ini telah menyebabkan kerusakan yang signifikan, dengan 209 rumah dilaporkan rusak dan sekitar 600 jiwa terdampak.
Ratusan di antara mereka telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Alhamdulilah, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi," ujar Asep.
Kondisi ini menjadi perhatian serius setelah BPBD Cianjur melaporkan kerusakan yang terjadi di Kecamatan Kadupandak dan Takokak.
Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Warga Terpaksa Mengungsi
Upaya penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak bencana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang