BANDUNG, KOMPAS.com – Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, memprioritaskan penanganan masalah sampah dalam program 100 hari kerja bersama wakilnya, Erwin. Hal ini menyusul status darurat sampah yang tengah dialami Kota Bandung.
"Agenda utamanya pemberesan sampah dulu ya, itu yang paling utama yang harus kita lakukan," kata Farhan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (9/1/2025).
Farhan menegaskan, penanganan darurat sampah menjadi tugas mendesak yang tidak bisa ditunda.
"Karena sampah sedang darurat sekarang ini, tidak ada pilihan lain selain membereskan sampah," ujarnya.
Baca juga: Pakai Seragam Hansip, Farhan-Erwin Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wawalkot Bandung
Selain masalah sampah, revitalisasi ruang publik Skywalk Cihampelas atau Teras Cihampelas juga menjadi target utama Farhan-Erwin dalam 100 hari kerja.
Menurut Farhan, rencana tersebut bahkan mendapatkan perhatian dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.
"Skywalk itu tidak hanya mendapat perhatian dari warga Bandung, bahkan Wakil Presiden Gibran juga sudah menanyakan. Jadi memang itu salah satu target utama kita," ungkap Farhan.
Farhan menyebutkan bahwa kajian teknis akan dilakukan untuk menilai kekuatan konstruksi Skywalk Cihampelas dan potensi investasinya.
Baca juga: Farhan Sebut Wakil Presiden Gibran Sempat Tanyakan Revitalisasi Teras Cihampelas
"Karena kalau ada tempat kumpul berarti ada ruang untuk UMKM. Tapi masalahnya, kalau ternyata kita bikin daya tariknya begitu luar biasa sehingga menjadi sangat penuh, kita mesti menghitung risiko itu. Kemudian kami juga mesti menghitung ulang investasi yang dibutuhkan," jelasnya.
Hasil kajian tersebut akan menentukan pola pengelolaan Skywalk Cihampelas, apakah tetap dikelola pemerintah atau melibatkan pihak ketiga.
"Sehingga kita nanti bisa segera menentukan apakah akan tetap dikelola oleh pemerintah atau kerjasama dengan pihak ketiga, tergantung dari hasil asesmen kekuatan konstruksi. Kebayangnya mah, jadi tempat ngumpul," tuturnya.
Farhan juga menyoroti minimnya fasilitas parkir di kawasan Cihampelas yang menjadi penyebab kemacetan.
"Jadi masih banyak hal-hal yang mesti kita perhitungkan dan kita akan melakukan perhitungan tersebut dengan cepat. Targetnya tiga bulan harus sudah ketahuan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang