BANDUNG, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data mengenai persentase etnis yang paling banyak meraih gelar sarjana.
Dalam daftar tersebut, etnis Sunda masuk dalam 10 besar dengan persentase sebesar 7,59 persen.
Dari data BPS, suku Sunda menempati urutan ke-9 suku dengan persentase sarjana terbanyak.
Menanggapi data tersebut, pengamat sosiologi dari Universitas Padjadjaran, Profesor Fadhil Nurdin, menilai bahwa hasil studi ini harus dianalisis dari berbagai sudut pandang sosiologis.
Ia menekankan pentingnya melihat data secara komprehensif, bukan sekadar mengambil angka tanpa kajian mendalam.
Baca juga: BPS: Batak Jadi Suku dengan Persentase Sarjana Terbanyak pada 2024
"Sesuai gak dengan realitasnya? Kalau segi sosiologis nya kita harus lihat dari sisi hasil studi, bukan hanya ngambil data ceplok sana ceplok sini. Hasil studi ini menurut saya sangat penting, ini pilarnya, apa yang perlu, ini kajian," ucap Fadhil saat dihubungi Selasa (4/2/2025).
Baca juga: Ruslan, Sarjana Pengayuh Sepeda, Jual Nasi Bungkus Keliling Sidoarjo
Fadhil menyoroti beberapa faktor sosiologis yang berkontribusi terhadap tingkat partisipasi pendidikan tinggi di Jawa Barat:
1. Kondisi ekonomi
Banyak masyarakat di Jawa Barat yang memiliki tingkat pendapatan yang rendah sehingga tak mampu membiayai pendidikan tinggi.
2. Latar Belakang Pendidikan Orangtua
Orangtua yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi mungkin tidak memiliki motivasi atau sumber daya untuk mendukung anak-anak mereka melanjutkan pendidikan tinggi.
3. Ketersediaan akses pendidikan
Ketersediaan akses pendidikan tinggi di Jawa Barat yang mungkin terbatas terutama di daerah pedesaan atau terpencil.
4. Budaya dan nilai
Budaya dan nilai masyarakat di Jawa Barat mungkin tidak mengutamakan pendidikan tinggi sebagai prioritas.