Rina menjelaskan, banjir di Kampung Bojongasih layaknya "galon isi ulang".
Pasalnya, tiap kali hujan di wilayah Kota Bandung, secara otomatis wilayah Bojongasih menjadi terdampak.
Bahkan, tak jarang banjir datang dengan membawa sampah serta bau yang tak sedap.
"Jadi repot kan, kalau rumah sudah diberesin, terus air masuk lagi, terus kami angkut-angkut lagi. Jadi, mau gak mau airnya harus dikeluarin kan, soalnya suka bau, apalagi kalau ada lumpur. Akhirnya cape, kerja terhambat, anak-anak sekolah jadi banyak liburnya," ujar dia.
Melihat kondisi hari ini, cuaca di Kabupaten Bandung masih mendung, dirinya khawatir hujan kembali turun dan volume air kembali bertambah.
Selain mengganggu aktivitas warga, anak sekolah, dan pekerja, banjir juga membahayakan warga yang sudah lanjut usia (lansia).
"Apalagi di rumah ada orangtua yang sudah sepuh. Mau dibawa ngungsi, beliau enggak mau. Kalaupun stay di rumah, kita anaknya yang bolak-balik buat beraktivitas, ngerayap, melawan genangan air. Jadi, kalau hujan lagi, kami khawatir air naik lagi. Pokoknya kalau hujan dari kota dan dari selatan sana, sudah kami yang kena di Dayeuhkolot sama Baleendah," tutur dia.
Rodiah (44), warga lainnya, mengatakan hujan turun sejak siang hari dan air mulai naik ketika sore. Saat malam hari, volume air terus bertambah.
"Jadi maghrib itu di jalan raya sudah macet banget. Nah di rumah saya, air sudah naik banjir," kata Rodiah.
Rodiah mengungkapkan, beruntung bagi warga yang memiliki bangunan rumah tinggi.
Namun, warga yang hanya memiliki lantai satu, secara otomatis banjir bisa masuk ke dalam rumah.
Baca juga: Hujan Deras di Bandung Berakibat Banjir dan Pohon Tumbang di Beberapa Titik
"Rumah saya di dalam dekat Sungai Citarum yang ada jembatan Bojongasih. Rumah yang tinggi air masuknya sedikit, karena lokasinya ditinggikan. Cuma tetangga saya sampai satu paha orang dewasa. Kalau di jalannya ada-lah sepinggang orang dewasa," kata dia.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Bandung bisa segera memberikan langkah konkret untuk mengantisipasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot.
"Kalau banjir itu jadi boros. Mudah-mudahan pemerintah bisa mengambil solusi yang baik. Terutama saluran-saluran air dan rumah pompa difungsikan dengan baik. Jangan sampai terus mengendap kaya gini. Nanti setelah ini pasti yang sakit suka banyak," ucap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang