BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengeklaim sudah menyelesaikan penataan kabel udara sepanjang 123 kilometer di Kota Bandung.
Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah kabel yang selama ini dinilai semrawut dan berpotensi membahayakan, dengan memindahkan kabel-kabel tersebut ke dalam tanah menggunakan metode ducting.
Kepala Bidang Infrastruktur dan TIK Diskominfo Kota Bandung, Mahyudin, menjelaskan bahwa penataan kabel udara telah dimulai sejak tahun 2022.
Baca juga: Balon Udara Jatuh di Kebumen, Tersangkut Kabel Listrik Depan SD
Rincian penyelesaian menunjukkan bahwa 30 kilometer telah dirampungkan pada tahun pertama, 42 kilometer pada tahun 2023, dan sekitar 40 kilometer ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Hingga April 2025, sekitar 11 kilometer kabel telah berhasil dipindahkan.
“Fokus kami saat ini adalah jalur-jalur protokol seperti Jalan Dago dan Jalan Riau yang sudah bebas kabel. Tapi secara umum, hampir semua kecamatan di Bandung masih menghadapi tantangan kabel semrawut, terutama di kawasan padat penduduk,” ujar Mahyudin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Rabu (16/4/2025).
Mahyudin menambahkan, Pemkot Bandung telah menetapkan sanksi tegas bagi operator yang tidak mematuhi komitmen perapihan kabel udara. “Kalau mereka menarik kabel baru tanpa merapikan, kita potong saja,” tegasnya.
Baca juga: ASN di Kota Bandung Wajib Sisihkan Gaji untuk Santuni Ibu Asuh
Ketua Apjatel Jawa Barat, Yudiana Arifin, juga menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya secara rutin melakukan kegiatan bersama para operator setiap hari Selasa.
“Kami turun langsung ke lapangan. Kalau ada yang membandel, pemerintah langsung potong kabelnya. Sudah dilakukan di Dago dan Riau. Kita semua sepakat, Bandung harus bebas kabel semrawut demi keamanan dan keindahan kota,” ungkap Yudi.
Dengan kolaborasi lintas pihak ini, Pemkot Bandung menargetkan kota ini dapat menjadi percontohan nasional dalam penataan kabel udara yang rapi dan terintegrasi, serta mendorong peningkatan kenyamanan bagi warga dan wisatawan.
Baca juga: Warga Kulon Progo Ditemukan Tewas Terlilit Kabel Listrik, Polisi Duga Korban Tersetrum
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menilai bahwa penataan kabel udara harus diselesaikan demi menjaga keamanan dan estetika kota Bandung sebagai tujuan wisata.
“Banyak laporan dari warga, termasuk kasus tragis warga yang meninggal karena tersangkut kabel. Ini menjadi perhatian serius. Kami ingin Bandung lebih aman dan indah,” kata Erwin.
Erwin menjelaskan bahwa perapihan kabel udara dilakukan secara bertahap, sehingga tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
“Kami menargetkan Bandung bebas dari kabel udara. Memang bertahap, tapi kita gunakan metode cutting agar pemindahan lebih cepat dan efisien,” tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang