Editor
GARUT, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Jawa Barat, bersama PT Kereta Api Indonesia, telah memulai inventarisasi jalur kereta api dari Garut Kota ke Stasiun Cikajang sebagai langkah awal dalam rencana reaktivasi jalur transportasi tersebut.
"Pemerintah pusat sudah merencanakan dengan kaitan dari reaktivasi ini, karena mungkin ada beberapa aset PT KAI yang bisa dimanfaatkan kembali seperti yang sudah dilakukan Garut-Cibatu," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut Satria Budi kepada wartawan di Garut, Jumat (19/4/2025) dikutip dari Antara.
Satria menjelaskan bahwa reaktivasi jalur kereta api di Garut merupakan program nasional yang saat ini sedang dibahas, dengan dukungan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Gubernur mengharapkan pengaktifan kembali jalur kereta api, termasuk rute dari Cibatu ke Garut dan Cikajang.
Jalur Cibatu-Cikajang memiliki panjang sekitar 47 kilometer, sedangkan jalur dari Garut ke Cikajang sepanjang 28 kilometer.
"Dari Cibatu-Cikajang itu 47 kilometer, dari Garut ke Cikajang 28 kilometer. Ini menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam memfasilitasi transportasi masyarakat Kabupaten Garut," ujar Satria.
Tahapan untuk merealisasikan rencana reaktivasi dimulai dengan survei lapangan untuk mengetahui kondisi terkini di sepanjang jalur rel kereta api.
Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Aktifkan Lagi Sejumlah Jalur KA di Jabar, Mana Saja?
Selanjutnya, akan dilakukan validasi data, persiapan pembongkaran bangunan di sekitar jalur rel, serta penyebaran kuesioner untuk mengukur dukungan masyarakat.
"PT KAI juga telah mengeluarkan kuesioner isian masyarakat tentang dukungan fasilitas keterkaitan dengan reaktivasi kereta api Cikajang-Garut," tambahnya.
Satria mengungkapkan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan sebesar Rp 1,5 triliun, mencakup perbaikan jalur, pembangunan stasiun, dan pengoperasian transportasi massal kereta api.
Terkait kebutuhan masyarakat terhadap transportasi kereta api, Satria menegaskan bahwa keberadaan kereta api sangat diperlukan sebagai alternatif perjalanan dari dan menuju Garut.
Baca juga: Tantangan Reaktivasi Jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey, Rumah-rumah Berdiri di Atas Rel
"Mudah-mudahan ini menjadi solusi, tidak ada pembebanan kendaraan yang cukup berat di jalan dengan adanya kereta api," ujarnya.
Jalur kereta api tersebut sudah tidak aktif sejak tahun 1982.
Pembukaan kembali jalur ini diharapkan dapat mendatangkan wisatawan ke Garut dan memudahkan masyarakat dalam membawa hasil pertanian ke kota.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang