"Jadi, ini kekuatannya, Insya Allah tak hanya di dinding yang struktur bagian dalam, tapi juga ada strjktu bagian luar yang saling mengikat," ujar dia.
Tak hanya dibagian struktur saja, penguatan di bagian atap masjid pun dilakukan. Bagian atap, kata Andry, sengaja menggunakan atap baja ditambah penutup atap dengan bahan corrugated metal sheets, agar lebih ringan.
"Gempa itu masalahnya, kalau kita lihat di Lombok, banyak yang rubuh gara-gara memaksakan memakai kubah. Menurut mereka, masjid harus pakai kubah. Tapi, masalahnya, menjadi tak lagi syari karena malah menjadi merugikan, bukan lagi rahmatan lil alamanin," kata Andry.
"Jadi, ini arsitekturnya mencoba kontekstual terhadap lingkungan, atap yang miring untuk iklim tropis, dibuat ringan, dengan dua struktur yang saling mengikat di antara bagian dalam dan luar. Insya Allah, ini tahan sekali terjadap gempa," tambahnya.
Andry menyebut dengan kantruksi bangunan yang sekarang, Masjid Al-Hidayah mampu bertahan dari goncangan gempa berkekuatan 7 Magnitudo.
"Kalau pakai acuan skala richter, ya skala 7, bisa tahan. Lantaran bangunan ini satu lantai, mungkin bisa (kuat jika ada gempa dengan kekuatan) lebih dari itu juga," tutur dia.
Sementara Ketua DKM Masjid Al-Hidayah Salman, Agus Hidayat (55) mengatakan, Masjid Al-Hidayah telah mengalami dua kali renovasi. Pertama, tahun 2006 akibat gempa yang terjadi Pangadaran. Saat itu pihak DKM mendapatkan bantuan dari Qatar.
Kemudian, pada 18 September 2024 lalu, mendapatkan bantuan dari Bantuan Rumah Salman, proses pembangunan berlangsung selama 4 bulan hingga sekarang berdiri kokoh.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,2 di Aceh Terasa Sampai Medan, Warga Panik
Agus mengatakan, jika setelah gempa warga tidak bisa beribadah di masjid itu, kini warga sudah merasa aman dan nyaman.
Bahkan, jika ada dampak getaran akibat gempa di wilayah lain, warga tidak lagi khawatir saat ada di dalam masjid.
"Ini semua tiang pakai pasak bumi dengan kedalaman tiga meter. Terus di atapnya pakai ceker ayam lagi. Jadi pasak bumimya hampir 37 titik," kata dia.
Dia berharap setelah direnovasi, masjid yang sudah ada di tahun 1980-an itu bisa memiliki aktivitas dan kegiatan di masjid bisa beragam.
"Saya selaku DKM pengen masjid ini bisa berkembang. Apalagj sekarang masjidnya sudah bagus bangunannya. Jadi bernagai kegiatan biasa dilakukan," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang