BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kasus tawuran pelajar yang kembali terjadi di Kabupaten Sumedang.
Ia menegaskan, para pelaku akan mendapatkan pembinaan khusus dengan dikirim ke Dodik Bela Negara sebagai bentuk upaya pembentukan karakter dan kedisiplinan.
"Masalah masih juga anak-anak SMK di Sumedang yang tawuran," ujar Dedi dalam video yang diterima Kompas.com, Minggu (15/6/2025).
Dedi menerangkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil tiga langkah serius dalam menangani maraknya kasus tawuran pelajar di Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Bupati Bakal Bahas Penerapan Jam Malam untuk Anak-anak di Sumedang
Pertama, para pelaku tawuran yang terlibat dalam tindakan kriminal yang melukai orang akan diproses hukum sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Kemudian, yang kedua, para pelaku juga akan ditempatkan di bawah pengawasan dan pembinaan Dinas Sosial (Dinso) untuk diberikan pendampingan.
Lalu, yang ketiga, pelajar yang terlibat akan dimasukkan ke Dodik Bela Negara untuk melakukan pendidikan lainnya agar menjadi anak-anak hebat.
"Itulah langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Jabar," kata Dedi.
Baca juga: Jam Masuk Sekolah Jadi 06.30, Orangtua di Sumedang Terbelah: Antara Repot dan Harapan Disiplin
Mantan Bupati Purwakarta itu memberikan pesan kepada para peserta pendidikan berkarakter yang tengah menjalani pembinaan di Dodik dan berbagai lembaga lainnya.
Dedi menyebut para peserta adalah orang-orang terpilih yang memiliki masa depan cerah.
"Buat adik-adikku yang mengikuti pendidikan bela negara yang dilaksanakan oleh Dodik dan berbagai tempat lainnya. Selamat, kamu adalah orang-orang pilihan yang memiliki masa depan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang