Editor
KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) atas penindakan terhadap aktivitas perjudian di wilayahnya.
Penggerebekan tersebut dilakukan pada Selasa (17/6/2025) dini hari di sebuah bangunan di Jalan Ahmad Yani, yang diketahui menawarkan permainan bacarat dan niu-niu.
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menangkap 44 orang tersangka, terdiri dari 18 pemain, 24 karyawan, serta dua orang penyelenggara berinisial HP (pemilik) dan CW (pengawas operasional).
Baca juga: Begini Penampakan Tempat Judi Kasino yang Digerebek Polisi di Bandung
Selain itu, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai lebih dari Rp 359 juta, empat buku rekening bank swasta, kartu akses, serta sebuah iPad.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 303 dan/atau Pasal 303 bis dan/atau Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun.
"Saya mengucapkan terima kasih pada jajaran Polda Jabar yang telah melakukan penangkapan terhadap kegiatan kasino yang ada di Kota Bandung. Seluruh rangkaian itu merupakan bagian dari penegakan hukum di wilayah Provinsi Jawa Barat," kata Dedi dalam pesan video kepada Kompas.com, Rabu (18/6/2025).
Dedi juga memberikan penghargaan atas kinerja kapolda dan seluruh jajaran kepolisian yang terus berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan di Jawa Barat.
"Terima kasih Pak Kapolda dan seluruh jajaran atas kinerjanya yang terus-menerus melakukan kinerja yang baik bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," ujarnya.
Selain itu, Dedi Mulyadi menyinggung operasi kepolisian yang membatasi aktivitas anak-anak di malam hari.
Ia menyatakan dukungan terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Polres, Polresta, dan Poltabes di bawah koordinasi Polda Jabar dan Polda Metro.
"Saya mengucapkan terima kasih pada seluruh jajaran Polres, Polresta, dan Poltabes di seluruh wilayah Jawa Barat yang berada di bawah Polda Jabar dan Polda Metro, yang terus melakukan operasi bagi kepentingan penegakan disiplin agar anak-anak tidak berkegiatan di luar rumah di atas pukul sembilan malam," ucapnya.
Ia berharap penegakan aturan semacam ini menjadi tradisi yang berkelanjutan. Menurutnya, kebijakan serupa telah ia terapkan sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
"Semoga tradisi ini terus berlanjut. Saya melaksanakan kegiatan seperti ini bukan hal yang baru. Dulu ketika jadi Bupati pada tahun 2015, sekolah di Purwakarta dimulai pukul enam pagi, tidak ada PR, dan hanya berlangsung hingga hari Jumat," jelas Dedi.
Baca juga: Ada Kasino di Balik Lapangan Futsal, Farhan: Kami Kecolongan
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut telah terbukti memberi dampak positif pada dunia pendidikan di daerahnya saat itu.
"Hasilnya bisa ditanyakan langsung pada warga Purwakarta yang mengikuti pendidikan sesuai arahan dan kebijakan yang saya terapkan waktu itu," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang