Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Puncak Lebih Modern, Bupati Bogor: Kita Tidak Butuh Banyak Retorika

Kompas.com, 18 Juli 2025, 17:25 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melanjutkan penataan kawasan wisata Puncak dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui pengembangan konsep pembangunan yang lebih modern, tertib, dan berbasis kearifan lokal.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari penataan yang telah dimulai sejak 2024 melalui relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke rest area Gunung Mas.

Bupati Bogor Rudy Susmanto di Cibinong, Kamis, menyebutkan bahwa penataan dilakukan secara menyeluruh dari Gadog hingga perbatasan Cianjur dengan mengedepankan penataan tata ruang, perbaikan infrastruktur, pengelolaan sampah, serta penghijauan yang mendukung kawasan wisata strategis nasional tersebut.

Ia menjelaskan bahwa penataan akan dilakukan dalam jangka panjang hingga tahun 2026, namun langkah konkret juga harus dimulai sejak sekarang.

“Kita tidak butuh banyak retorika. Penataan kawasan ini harus dilaksanakan dengan tindakan nyata. Hari ini kita bicara, besok langsung kerja,” tegasnya dikutip dari Antara, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: 7 Hari Hilang Tertimbun Longsor Puncak Bogor, Pencarian Oden Sopir Kemendagri Dihentikan

Bersama Kementerian PUPR, Pemkab Bogor akan membangun sejumlah fasilitas pendukung kawasan yang berorientasi pada kenyamanan pejalan kaki dan keindahan visual.

Jalur pedestrian akan dibangun dengan akses ramah difabel, lengkap dengan jalur hijau, jalan setapak, manhole saluran, dan pembatas keamanan.

Penataan juga mencakup pembangunan taman-taman tematik di titik strategis.

Di antaranya Taman Salse sebagai area istirahat pejalan kaki, Taman Pangumbara sebagai elemen visual kawasan, serta Taman Sabilulungan, Teras Walungan, dan Taman Naringgul yang mendukung aktivitas masyarakat dan wisatawan.

Di titik tertinggi kawasan, Puncak Pass, akan dibangun Pos Gabungan sebagai titik pandang lanskap kawasan.

“Sepanjang tahun ini, kita telah menyelesaikan perataan jalan dari perbatasan Kota Depok hingga Kota Bogor. Jalan-jalan provinsi seperti Pasar Citeureup dan Cibinong juga telah diperbaiki, termasuk jalan di Parung Panjang yang sempat terbengkalai kini sudah dianggarkan,” terang Rudy.

Ia menambahkan bahwa penataan juga menyasar pencahayaan, penertiban tiang listrik yang menjorok ke jalan, hingga bangunan yang melanggar garis sempadan.

Empat sodetan jalan

Pemerintah tengah menyusun kajian teknis pembangunan empat titik sodetan jalan untuk mengurai kemacetan, yakni di Pasir Muncang, Pasir Angin, Masjid Nurul Huda, dan dari Pafesta ke Pasar Cisarua.

“Untuk memperlancar persimpangan ini, pemerintah akan membebaskan lahan pribadi yang terdampak, lalu membangun persimpangan tanpa menunggu pihak lain,” katanya.

Aksi serentak penataan dimulai pada 9 Juli 2025.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau