Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Minggu Buron, Pelarian Tukang Sate Perampok Toko Emas Cianjur Berakhir di Subang

Kompas.com, 12 Agustus 2025, 13:21 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Polisi menangkap RS (53), perampok toko emas Mutiara Selatan di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

RS diringkus di tempat persembunyiannya di Subang setelah sempat buron selama dua pekan dan berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

Sebelumnya, pelaku disebut sehari-hari berjualan sate ayam keliling dengan sepeda motor dan kerap mangkal di depan toko emas tersebut.

Polisi masih mendalami apakah pelaku benar berjualan sate atau menjadi modus pencurian.

Baca juga: Gasak Emas dan Uang Puluhan Juta Rupiah di Cianjur, Pedagang Sate Jadi Buronan

Selain RS, turut diamankan dua pelaku lain, yakni SM (47) dan AB (48), yang bertindak sebagai penadah. Adapun dua penadah lain berstatus buron.

Kepala Polres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menyebutkan bahwa dari tangan pelaku disita sejumlah barang bukti, di antaranya sepeda motor, kalung emas, dan uang tunai sebesar Rp 2 juta.

"Hasil penjualan barang curian emas, salah satunya oleh pelaku dibelikan sepeda motor Kawasaki Ninja, untuk keperluan sehari-hari," ujar Yonky kepada Kompas.com di Mako Polres Cianjur, Selasa (12/8/2025).

Yonky mengatakan bahwa dalam aksinya, pelaku berhasil menggondol emas seberat 154 gram dan uang tunai sebesar Rp 40 juta.

Baca juga: Penjaga Toko ke Kamar Mandi, Pencuri Gasak Ratusan Gram Emas di Cianjur

"Saat beraksi, kondisi toko dalam keadaan ditinggal pegawainya sehingga pelaku dengan leluasa mengambil barang-barang berharga," ucapnya.

Yonky mengatakan bahwa tersangka RS dijerat Pasal Pencurian dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara, sedangkan SM dan AB terancam penjara 4 tahun.

Sebelumnya, aksi pencurian di sebuah toko emas di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terekam jelas oleh kamera pemantau atau CCTV.

Dalam rekaman tersebut, tampak seorang pria dewasa mengenakan kemeja lengan panjang dan topi dengan leluasa menggasak perhiasan yang dipajang di etalase toko.

Tak hanya mengincar perhiasan, pelaku juga terlihat mengambil barang dari dalam laci dan sebuah tas yang tergantung di dekatnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi pencurian tersebut terekam jelas oleh kamera pemantau (CCTV).

Dalam rekaman, tampak seorang pria mengenakan kemeja lengan panjang dan topi mengambil perhiasan dari etalase toko.

Tak hanya itu, pelaku juga terlihat membuka laci dan mengambil tas yang tergantung di dekatnya.

Pemilik toko menyebutkan, total perhiasan yang digasak seberat sekitar 150 gram.

Selain perhiasan, pelaku juga membawa kabur uang tunai senilai Rp 50 juta yang disimpan di dalam tas dan laci.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau