Editor
Sekretaris Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Agus Fajar, menyebut posko hanya dibuka satu hari, pada Kamis (21/8/2025). Dari 42 siswa, hanya delapan yang memasukkan berkas.
Anggota DPD RI asal Bengkulu, Destita Khairilisani, juga menyoroti kasus ini. Ia menilai kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi serius di tingkat pusat.
“Kejadian ini tentunya harus diperiksa secara menyeluruh sehingga kita bisa mengetahui apa yang menjadi sumber permasalahannya, agar ke depannya tidak mengorbankan siswa yang memiliki semangat untuk belajar,” kata Destita dalam keterangan tertulis.
Ia menegaskan akan membawa persoalan ini ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar menjadi evaluasi nasional.
“Jika sudah didapatkan akar permasalahan, apakah karena daya tampung sekolah, regulasi, atau keterbatasan SDM operator, maka itu akan saya sampaikan agar tidak terulang,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang