BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang dijadwalkan berlangsung di depan kantor DPRD Bandung Barat pada Senin (1/9/2025) mendadak dibatalkan.
Pembatalan ini terjadi setelah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menemui tokoh masyarakat dan pengemudi ojek online yang sebelumnya siap turun ke jalan.
Gelombang kemarahan publik yang sempat menguat, terutama di media sosial, akhirnya mereda setelah Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail melakukan pertemuan intensif di Padalarang.
“Alhamdulillah hari ini kami bertemu teman-teman para tokoh masyarakat dan juga teman-teman dari LSM. Kami berdiskusi menyikapi kondisi saat ini yang lumayan chaos,” ujar Jeje Ritchie Ismail saat ditemui di Padalarang, Senin sore.
Baca juga: Aksi Massa Berbaju Hitam di Depan DPRD Jabar Ricuh, Aparat Tembakkan Gas Air Mata
Jeje menekankan, Pemkab Bandung Barat membuka ruang dialog terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, dengan syarat dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menimbulkan kericuhan.
“Jadi tak menutup teman-teman yang memberikan aspirasi asalkan dengan cara yang benar dan tidak anarkis. Kami akan terima masukan dengan cara yang santun, Bandung Barat insyaallah kondusif,” jelasnya.
Bupati Jeje juga menegaskan, langkah pemerintah daerah saat ini adalah merangkul, bukan memusuhi.
Baca juga: Pemprov Jabar Bakal Gelontorkan Rp 150 Miliar untuk Pemulihan Pascademo
Diskusi dan duduk bersama dinilai sebagai jalan paling efektif untuk meredam potensi gejolak.
“Upaya kami adalah merangkul dari teman-teman untuk berdiskusi. Jadi lebih enak. Harapannya Bandung Barat saling support ngasih masukan yang baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Pemkab Bandung Barat sangat membutuhkan masukan dari berbagai pihak, termasuk kelompok yang selama ini kritis terhadap jalannya pemerintahan.
“Di Pemda perlu masukan dari teman-teman,” tegas Jeje.
Batalnya unjuk rasa tersebut membuat suasana di sekitar kantor DPRD Bandung Barat tetap terkendali, tanpa kepadatan massa yang semula diprediksi bakal membeludak.
Meskipun demikian, aparat kepolisian tetap berjaga di sejumlah titik sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu ada kelompok yang mencoba menggelar aksi spontan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang