BANDUNG, KOMPAS.com - Langit Bandung malam ini menyuguhkan pemandangan menakjubkan dengan hadirnya fenomena Supermoon, di mana Bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Cahayanya berwarna oranye hingga kuning keemasan, memberikan panorama yang memukau bagi warga.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan sejak pukul 18.30 WIB, bulan terlihat berwarna oranye dan secara bertahap berubah menjadi kuning seiring dengan pergerakannya yang meninggi.
Baca juga: BMKG: Fenomena La Nina dan Supermoon Sebabkan Banjir di Surabaya
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, fenomena ini merupakan kejadian langka yang terjadi ketika bulan purnama bersamaan dengan jarak terdekatnya dari Bumi, atau yang dikenal sebagai perigee.
"Hari ini, 7 Oktober 2025, pukul 10.47 WIB, Bulan berjarak sekitar 361.458 km dari Bumi. Purnama Perige, atau Supermoon, terjadi ketika Bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi (Perige) yang bertepatan dengan fase Bulan Purnama," ujar Teguh dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Macan Tutul Bandung Masih Lemah, Sama dengan yang Kabur dari Lembang?
Selain menjadi pemandangan yang indah, fenomena Supermoon juga memiliki dampak alamiah terhadap Bumi, khususnya pada pasang surut air laut.
"Fenomena ini juga bisa membuat air pasang lebih tinggi dan air surut lebih rendah dari biasanya," tambahnya.
Untuk mengamati Supermoon malam ini, tim Stasiun Geofisika Bandung telah menyiapkan teleskop komputerisasi yang terhubung dengan sistem pusat BMKG.
Alat ini secara otomatis mengikuti pergerakan Bulan dan merekam tingkat kecerlangan cahayanya.
"Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui website BMKG," jelas Teguh.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Sukajadi dan sekitarnya diprediksi cerah pada pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Hal ini memberikan kesempatan bagi warga Bandung untuk menikmati keindahan Supermoon malam ini.
"Masyarakat dapat melihat secara langsung tanpa bantuan teleskop jika kondisi cuaca cerah," imbuhnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang