Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Ciwalengke Bandung Saring Air Selokan Tercemar Limbah untuk Sehari-hari

Kompas.com - 08/04/2022, 17:34 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Hampir 10 tahun warga Kampung Ciwalengke, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, harus mengandalkan air Sungai Ciwalengke yang tercemar limbah industri dan rumah tangga untuk kebutuhan sehari-hari.

"Krisis air bersih di sini udah berlangsung kurang lebih 10 tahun," ujar istri ketua RW setempat, Rini Marliani (52) saat ditemui Jumat (8/4/2022).

Rini menyebut, masyarakat di wilayahnya yang terdampak langsung yaitu warga yang tinggal di kontrakan, tepatnya RT 02 RW 10.

"Memang yang gak punya air bersih itu yang tinggal di kontrakan, jadi mereka itu pake air sungai," beber Rini.

Baca juga: Soal Limbah Hitam di Pesisir Lampung, Polisi Lakukan Penelusuran Sumber Pencemaran

Pantauan Kompas.com, air Sungai Ciwalengke di belokan melalui bangunan pabrik tekstil dan pemukiman warga, kemudian dialirkan melalui pipa paralon menuju bak penampungan sementara.

Selanjutnya, dari bak penampungan dilarikan menuju sumur yang ada di MCK. Air sumur tersebut terlihat keruh dan sedikit berbau.

Rini mengatakan, terkadang warga yang tinggal di kontrakan harus membersihkan sampah plastik atau sedimen lumpur yang terbawa.

"Jadi yang di kontrakan itu sehari-harinya menggunakan air selokan, yang disaring dulu lewat beberapa jalur kemudian masuk ke sumur. Dari sumur ditimba. Dari situ dipake nyuci, dipake mandi," tambah dia.

Namun tak semua warga menggunakan air Sungai Ciwalengke. Banyak warga yang memasang sumur bor sendiri.

Tapi tetap saja ada warga yang ragu dengan kualitas air yang dikeluarkan sumur masing-masing.

"Kalau saya pakai air sendiri bikin sumur, alhamdulillah jernih, cuka gak tau apakah betul higenis," kata Rini.

Bantuan Pemerintah

Rini menuturkan, sekitar dua tahun silam, pemerintah Kabupaten Bandung pernah memberikan bantuan berupa sumur bor air bersih untuk warga.

Baca juga: Walhi: Pencemaran Limbah di Lampung Diduga karena PT PHE OSES Pertamina

Namun sayang, bantuan tersebut tak berlangsung lama, lantaran titik penentuan sumur tersebut tidak strategis, sehingga suplai air bersihnya tidak merata.

"Sempat ada bantuan pembuatan sumur bor untuk bersama, belum lama ada sekitar 2 tahunan. Cuma tidak merata, jadi yang lain tidak kebagian, akhirnya ditutup," ungkapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com