Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Tak Miliki Wali Kota Definitif, Ratusan Kepsek SD SMP Tak Bisa Dilantik

Kompas.com - 08/04/2022, 19:25 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung yang tidak kunjung ditetapkan menjadi Wali Kota definitif oleh Kementerian Dalam Negeri hingga hari ini menimbulkan sejumlah masalah.

Salah satu masalah yang cukup  krusial dan menjadi perhatian Komunitas Pemerhati Pendidikan Kota Bandung adalah terkatung-katungnya nasib 130 calon Kepala SD Negeri dan 42 calon kepala SMP Negeri yang  tidak bisa dilantik sebagai kepala sekolah oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung.

"Terkait persoalan tertundanya pelantikan Kepsek, kami menuntut Kemendagri untuk segera mendefinitifkan Wali Kota Bandung, sehingga bisa segera melantik para kepala sekolah di Kota Bandung," ungkap  Noery Ispandji Firman, Ketua Angkatan Muda Siliwang (AMS) di sekretariat AMS, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Yana Mulyana Tak Kunjung Dilantik Jadi Wali Kota Definitif Bandung, DPRD Kecewa

Jika memang Kemendagri belum bisa mengangkat Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjadi Wali Kota Bandung Definitif, Noery mendesak Kemendagri untuk memberikan izin kepada Yana Mulyana untuk melantik para kepala sekolah meski jabatannya belum definitif.

"Pekan depan kami mendesak Kemendagri agar bisa segera menyelesaikan persoalan pelantikan Kepsek yang belum ada kejelasan hingga sekarang. Jika tidak ada respon, kami akan datangi langsung kantor Kemendagri untuk menyampaikan keinginan kami," tuturnya.

Di tempat yang sama, Cucu Saputra, Ketua PGRI Kota Bandung mengatakan, pihaknya sangat berharap segera mendapatkan solusi agar para kepala sekolah yang nasibnya terkatung-katung bisa segera dilantik agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

"Sikap PGRI tidak akan masuk ke ranah tentang proses politik bagaimana mendefinitifkan seorang wali kota. Lebih penting untuk segera mendapat solusi  walaupun belum ada pelantikan wali kota, Kemendagri memberikan diskresi untuk melantik karena pendidikan adalah urusan wajib, urusan dasar," jelasnya.

Baca juga: Pengangkatan Wali Kota Bandung Definitif Berbelit dan Habiskan Waktu, PKS Bentuk Tim Hukum

Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, ada sejumlah kebijakan yang terkendala ketika dirinya belum kunjung dilantik menjadi Wali Kota Bandung definitif oleh Kemendagri.

Salah satu kebijakan yang terkendala adalah mutasi dan rotasi hingga pelantikan pejabat di lingkungan Pemkot Bandung.

"Memang yang jadi kendala ya ini, rotasi dan mutasi," kata Yana di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (7/4/2022).

Lebih lanjut Yana menjelaskan, dirinya tidak bisa secara langsung melakukan rotasi, mutasi hingga melantik pejabat di lingkungan Pemkot Bandung.

Saat ini, yang tengah menjadi prioritas adalah rotasi dan mutasi kepala sekolah tingkat SD dan SMP yang berada di bawah Pemkot Bandung.

Status Plt Wali Kota, menurut Yana, bisa saja melakukan rotasi dan mutasi hingga melantik pejabat di lingkungan Pemkot Bandung, namun hal tersebut kembali lagi harus melalui persetujuan Kementrian Dalam Negeri.

"Karena enggak bisa melantik,  harus seizin Kemendagri. Semua (jabatan), banyak yang kosong juga (selain Kepala Sekolah), ada lurah 13 kosong, seklur 9," ujarnya.

Untuk urusan rotasi, mutasi hingga lantik melantik pejabat, Yana mengatakan hingga saat ini masih menunggu mana yang lebih cepat antara dirinya dilantik sebagai Wali Kota Bandung definitif, atau mendapatkan restu dari Kemendagri untuk melantik pejabat di lingkungan Pemkot Bandung meski masih berstatus sebagai Plt Wali Kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com