Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bobotoh Meninggal Saat Laga Persib Vs Persebaya di GBLA, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 18/06/2022, 12:34 WIB
Dendi Ramdhani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menjelaskan insiden meninggalnya dua anggota Bobotoh saat laga Persib vs Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6/2022) malam.

Aswin mengatakan, pengamanan di Stadion GBLA dilakukan dua lapis. Sejumlah petugas berjaga di 26 pintu masuk tempat duduk penonton.

Baca juga: Berdesakan Masuk Stadion Saat Laga Persib Vs Persebaya, 2 Anggota Bobotoh Meninggal

Sementara, empat pintu masuk Stadion GBLA yang dibuka dijaga petugas gabungan yang terdiri dari polisi dan TNI.

"Jadi kegiatan pengamanan tadi malam di GBLA, sesuai dengan rencana pengamanan 26 pintu itu kita jaga di atas akses ke tempat penonton. Kemudian di bawah juga ada empat pintu masuk dibuka oleh panitia pelaksana untuk sobek karcis. Kita tempatkan personel lengkap ada Sabhara, Brimob juga dan TNI," kata Aswin, Minggu (19/6/2022) siang.

Insiden desak-desakan yang berujung tewasnya dua anggota Bobotoh itu, kata Aswin, terjadi di pintu masuk stadion. Saat itu, petugas sedang memeriksa penonton yang sudah memiliki tiket.

"Kemudian masyarakat yang datang ingin menonton Persib sesuai SOP dari panpel itu harus menunjukkan karcis, yang punya karcis boleh masuk, yang tidak punya karcis tidak boleh masuk, kan seperti itu," ucapnya.

Namun, Aswin menduga para penonton tidak sabar ingin segera masuk stadion sehingga terjadi antrean di depan gerbang.

"Nah banyak yang tidak sabar ingin masuk, ingin buru-buru masuk. Tiba-tiba ada korban di luar ya, di depan pintu sobek karcis," kata Aswin.

"Jadi dugaannya itu, tidak sabar ingin masuk, buru-buru padahal sudah kita imbau kalau ada pengunjung yang ingin masuk GBLA agar antre, kan ada pembatas dan menunjukan tiket baik dari handphone maupun yang karcis hard copy," tuturnya.

Ia menambahkan, polisi telah memberi imbauan kepada penonton agar tetap tertib dan antre.

"Jadi kerumunan yang antre ingin masuk, diimbau oleh polisi yang berjaga di situ agar tertib dan yang punya tiket menunjukan tiketnya yang tidak punya tiket di belakang, itu imbauan kami terus pakai pengeras suara langsung ke orang yang ada di antrean tersebut," paparnya.

Baca juga: Jenazah Bobotoh Persib Ahmad Solihin Korban Insiden GBLA Diserahkan ke Keluarga

Setelah berdesakan, beberapa bobotoh terjatuh dan pingsan. Mendapat informasi itu, petugas langsung memberikan pertolongan pertama.

"Kebanyakan dari bobotoh ingin buru-buru sehingga melupakan keselamatan. Jadi (berdesakan) pingsan kita bawa ke rumah sakit kemudian dilakukan pertolongan oleh rumah sakit. Nah dugaan kami begitu, begitu mereka ingin masuk, pintunya kan terbatas, ada yang pingsan kemudian dibawa ke ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bey Machmudin Sidak Kesiapan BIJB Kertajati Jelang Musim Haji

Bandung
Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Ibu dan Anak di Ciamis Dianiaya Tetangga, Satu Orang Tewas

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com