Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Limbah di Situ Ciburuy Meluas, Sumur Warga Keluarkan Bau dan Sebabkan Gatal-gatal

Kompas.com - 15/07/2022, 17:13 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Warga di sekitar Situ Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mulai merasakan dampak negatif dari limbah yang mencemari.

Seperti diketahui, air Situ Ciburuy berubah warna menjadi hitam pekat dengan bau tak sedap dalam satu pekan terakhir.

Akibatnya, warga yang tinggal di 4 RW di sekitar Situ Ciburuy yakni RW 7, 8, 13 dan 14 mengalami dampak negatif dari pencemaran.

Baca juga: Situ Ciburuy di KBB Tercemar Limbah, Air Hitam, Bau Menyengat, Banyak Ikan Mati

Ketua RW 8, Wati mengatakan, air Situ Cburuy yang berubah menjadi hitam pekat dengan bau menyengat itu mulai meresap ke sumur-sumur warga.

"Air sumur milik warga, jadi bau ketika dimasak, terus kalau dipakai mandi badan juga jadi gatal-gatal," ungkap Wati saat ditemui, Jumat (15/7/2022).

Kekhawatiran warga akhirnya terjadi, limbah yang mencemari perairan situ akhirnya meresap dan mencemari sumber air di permukiman warga sekitar Situ Ciburuy.

Akibat dampak tersebut, warga mau tak mau harus membeli air bersih setiap harinya untuk memasak dan minum.

"Kalau untuk mandi masih bisa digunakan, kalau untuk masak dan minum tidak bisa, soalnya takut beracun atau berdampak pada kesehatan," ucap Wati.

Baca juga: Banyak Sampah, Sungai Ronggolawe Semarang Tercemar dan Jadi Dangkal

Dengan kondisi ini, warga merasa terbebani karena harus mengeluarkan uang sebesar Rp 30.000 per hari untuk membeli air galon karena air sumurnya hanya bisa digunakan untuk mandi saja.

Meski sudah merasakan ada perubahan kwalitas air, warga belum bisa memastikan penyebab bau tak sedap dari sumur mereka.

Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB tengah melakukan pengecekan ke sumber pencemaran sekaligus akan melakukan uji sampel air yang tercemar limbah.

"Kalau masalah limbahnya dari mana kami tidak tahu, tapi sudah ada dari dinas (DLH KBB) yang datang untuk melakukan pengecekan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com