Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi Mahkota, Bahar bin Smith: Setop, Jangan Masuk-masukin Ceramah Saya

Kompas.com - 22/07/2022, 07:16 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bahar bin Smith meminta masyarakat untuk tidak mengunggah ceramahnya jika tak berimbang. Ia bahkan telah menandai beberapa channel YouTube yang dinilai mengunggah ceramahnya yang keras dan tak sebanding.

Dalam sidang dugaan penyebaran berita bohong di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/7/2022), Bahar memberikan keterangannya sebagai saksi terdakwa Tatan Rustandi.

Dalam keterangannya, Bahar mengaku tak memikiki akun YouTube. Ia juga tak mengenal Tatang Rustandi, terdakwa yang mengunggah video YouTube berisi ceramah Bahar saat di Margaasih, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Jadi Saksi di Sidang Bahar Bin Smith, Fadli Zon Cerita soal Kondisi Mayat Laskar FPI Korban Peristiwa Km 50

Bahkan, sebelum video itu menyeretnya ke kursi pesakitan, Bahar telah meminta murid-muridnya untuk mencari dan mendata akun YouTube yang kerap mengunggah video ceramah yang disampaikannya. Salah satunya akun Tatan Rustandi.

"Sebelum dilaporkan, saya sudah suruh murid cari orang yang suka mengunggah ceramah saya. Seperti Hendri Official yang saya ingat," kata Bahar.

Dikatakan, ada enam hingga tujuh akun yang ia tandai. Bahar juga meminta akun itu berhenti mengunggah video ceramahnya. Pasalnya, ia menilai tayangan video yang diunggah akun-akun itu hanya berisi ceramahnya yang tegas dan keras.

"Ada tujuh atau enam channel, saya suruh cari tahu alamatnya. Setop, jangan masuk-masukin ceramah saya. Soalnya isi ceramahnya hanya yang keras saja, tidak sebanding. Ceramah-ceramah saya yang lembut tidak ada dimasukkan," kata Bahar.

Baca juga: Di Sidang Bahar bin Smith, Fadli Zon Cerita Sulitnya Ambil Jenazah Laskar FPI Korban Peristiwa Km 50

Meski begitu, ia tak menyalahkan Tatan Rustandi yang mengunggah video ceramahnya itu, tetapi ia menyayangkan lantaran video yang diunggahnya tak seimbang.

"Saya tidak menyalahkan Tatan, kalau mau upload yang balance," ucapnya.

Pun Bahar tak menyesali isi ceramah yang ia sampaikan di Margaasih, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu. Ia meyakini bahwa yang disampaikannya itu adalah sebuah kebenaran.

"Untuk menyesal tidak pernah karena yang saya sampaikan kebenaran, hanya kecewa saja. (Ceramah) yang lembut enggak dimasukin," ucapnya.

Baca juga: Bocah SD di Tasikmalaya yang Dipaksa Setubuhi Kucing Rahasiakan Identitas Pelaku hingga Meninggal

Bahar mengaku bahwa ceramahnya itu merupakan salah satu cara yang dilakukannya untuk melawan kezaliman. Salah satunya ceramah yang dilakukannya di Kabupaten Bandung saat itu.

Baginya, ada banyak cara untuk melawan kezaliman pemerintah, beberapa di antaranya berupa unjuk rasa, jalur konstitusi, hingga menceramahi dan menasihati pemerintah.

"Tapi yang penting, ceramah saya itu sudah merupakan daripada amar ma'ruf nahi munkar, melawan kezaliman," beber dia.

Namun, Bahar menegaskan, ceramahnya itu bukan hanya melawan kezaliman, melainkan juga mengajak untuk mencintai Tanah Air. Bagi Bahar, NKRI merupakan harga mati.

"Kan saya di situ menyatakan. Kalau ada kebijakan pemerintah yang bagus, kebijakan yang menguntungkan rakyat, kita ambil, kita apresiasi. Tidak boleh kita menghilangkan. Dari situ kan mereka (jemaah) bisa paham oh berarti kita melawan kezaliman, tapi kalau enggak ada kezaliman, enggak boleh kita lawan," katanya.

Baca juga: Sidang Bahar bin Smith, Jaksa Hadirkan Ketua PCNU Cirebon sebagai Saksi

Berbicara soal kecintaannya terhadap Tanah Air, Bahar bahkan sempat berdebat dengan Abu Bakar Ba'Asyir terkait thagut saat dirinya tengah berceramah tentang NKRI di Lapas Gunung Sindur.

Ia mengaku tak sependapat dengan kelompok ekstremis atau terorisme yang menganggap pemerintah sebagai thagut.

Bahar menilai, pemahaman kelompok itu soal thagut terlalu dangkal dan sempit dalam memaknainya. Padahal, dasar negara Pancasila saja berdasarkan Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com