Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinunuk, Desa Lahirnya Wayang Golek yang Terlupakan

Kompas.com - 14/08/2022, 07:04 WIB
Putra Prima Perdana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Daerah Cinunuk, Cibiru, Cileunyi, yang dulunya masuk dalam wilayah Kawedanaan Cibiru, kini berkembang sebagai salah satu daerah padat penghuni di Bandung. Tapi ternyata, dari sini lah sejarah budaya kesenian wayang golek berasal.

Segelintir masyarakat saat ini mungkin hanya mengenal wayang golek sebagai warisan budaya Jawa Barat yang dilestarikan oleh padepokan Giri Harja di daerah Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Dari cerita Engkos Kosasih Diatmaja (56), seorang juru pelihara wayang purwa, Ki Darman, penyungging wayang kulit asal Tegal yang tinggal di daerah Cinunuk, Kabupaten Bandung, adalah orang yang pertama kali membuat wayang golek.

Baca juga: Wayang Golek Masih Diminati, Ini Sejarah dan Filosofinya

Menurut Engkos, buyutnya, Ki Darman, adalah sorang seniman wayang kulit asal Tegal yang diberikan mandat oleh Bupati Bandung, Wiranatakusumah III medio 1814, untuk memodifikasi wayang kulit yang sebelumnya berkembang di Cirebon menjadi wayang dengan bahan dasar papan kayu sehingga bentuknya terlihat pipih tapi lebih tebal dari wayang kulit.

"Ki Darman adalah orang Tegal yang diutus ke Daerah Bandung dan menyebarkan wayang yang bentuknya gepeng seperti papan.

Menurut sejarah, dia dipanggil Bupati Bandung saat itu dan minta dibuatkan wayang sebaik mungkin, bagaimana caranya, biar lebih bagus dari wayang kulit. Karena di daerah Jawa Barat banyak kayu yang bagus, hingga akhirnya Ki Darman begitu teliti dalam membuat wayang dari kayu," ujar Engkos saat ditemui dalam kegiatan Bedah Wayang Purwa Ki Darman Cibiru, di Kantor Balai Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (13/8/2022).

Menurut Engkos, sebelum disebut wayang golek, wayang buatan Ki Darman disebut sebagai wayang purwa. Lantaran wayang buatan Ki Darman memiliki kelebihan bisa berlenggak lenggok, maka akhirnya wayang purwa berubah lebih sering disebut wayang golek.

"Kata bahasa Sunda golek itu artinya bisa di gulak golek atau bisa dimainkan," tuturnya.

Wayang golek Ki Darman pun berkembang ke selatan Bandung, menurut penuturan Engkos, awal berpindah dan berkembangnya wayang golek dari Cinunuk, Cibiru dan Cileunyi ke daerah selatan Bandung seperti Baleendah dimulai ketika seorang pria bernama Rucita berguru kesenian wayang golek kepada generasi kedua keturunan Ki Darman yang dikenal dengan nama Abah Ukin.

Baca juga: Mengenal Wayang Golek, dari Sejarah hingga Dalang Asep Sunandar Sunarya

"Bapak Rucita, akhirnya menjadikan wayang golek menyebar. Tapi pusatnya dari Cibiruan, di sana juga mengakui kalau yang membuat wayang golek dari Cibiru, Cinunuk," ungkapnya.

Wayang kulit pertama masih tersimpan

Dalam kegiatan Bedah Wayang Purwa Ki Darman Cibiru, Engkos bersama keturunan Ki Darman lainnya sempat menunjukkan kepada kompas.com beberapa wayang golek awal buatan tangan langsung Ki Darman seperti Semar, Arjuna, dan tokoh-tokoh pewayangan lainnya.

Kesenian wayang golek.Shutterstock Kesenian wayang golek.

Wayang-wayang pertama itu terlihat dibiarkan seperti aslinya, tidak ada yang diperbaiki karena kayu yang digunakan adalah berkualitas tinggi sehingga terlihat masih kuat meski warnanya sudah terlihat pudar dan lecet dimana-mana. Selain itu, kain yang digunakan untuk memasukkan tangan juga sudah lapuk, sobek dimana-mana.

"Ki Darman dulu buatnya pakai kayu angsana, jadi kuat. Kalau wayang-wayan golek sekarang kan pakai kayu albasia," jelasnya.

Terlupakan karena minim regenerasi

Engkos mengakui jika minimnya pengetahuan masyarakat saat ini terkait daerah Cibiru, Cinunuk, hingga Cileunyi yang menjadi pusat kelahiran wayang golek disebabkan oleh minimnya regenerasi yang melestarikan kebudayaan wayang golek, baik dari keluarga Ki Darman maupun masyarakat sekitar Cibiru, Cinunuk serta Cileunyi.

"Di Cibiru, Cinunuk memang regenerasinya tidak berkesinambungan, penerusnya didominasi Abah Asep (Sunadar Sunarya). Di sini ada regenerasinya dari keturunan Ki Darman, cuma memang tidak terlalu rapat," ucapnya.

Baca juga: Webinar Unpad: Ini Alasan Wayang Golek Makin Diperhatikan Masyarakat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Menikmati Jalan Braga Bandung yang Tak Lagi Macet pada Akhir Pekan

Bandung
Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Polisi Olah TKP Kasus Oknum Brimob yang Tabrak Warga sampai Tewas

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Kisruh Birokrat di Cianjur Berakhir Damai, Banjir Air Mata dan Saling Cium Tangan

Bandung
Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Tak Kunjung Diambil, 158 Sepeda Motor Hasil Razia Polisi di Bandung 2 Tahun Terbengkalai

Bandung
Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Tanggapi Peluang Berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Wisatawan Minta Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan Diperpanjang

Bandung
Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Gerindra Disebut Lirik Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jabar 2024

Bandung
Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Tangisan Pedih Anak Saat Ayah-Ibunya Tewas Tertabrak Kereta Api di Sukabumi

Bandung
Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bima Arya: Saya Siap Maju Pilkada Jabar 2024

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Sadisnya Pelaku Mutilasi di Ciamis, Tenteng Pisau Usai Eksekusi Istri di Jalan Desa

Bandung
Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com