Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua BEM Unpad: Setiap Warga Negara Berhak Marah Atas Kebijakan Pemerintah yang Tidak Memihak Publik

Kompas.com - 16/09/2022, 18:22 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Tak jarang, massa dan aparat keamanan terlibat bentrokan fisik pada saat aksi demonstrasi terkait isu tertentu berlangsung di suatu lokasi.

Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad), Virdian Aurellio, negara seharusnya bisa menjamin keamanan masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasi termasuk dengan cara berdemonstrasi.

Virdian mengatakan, pemerintah yang seharusnya memberi perlindungan justru kerap meminta masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau berdemonstrasi dengan cara yang baik seolah-olah sedang berbicara dengan anak kecil.

"Kita semua ini adalah manusia-manusia dewasa yang marah karena kebijakan (pemerintah) dan negara yang dikelola tidak berjalan dengan baik, terus minta kita di lapangan baik-baik saja, kan konyol," kata Virdian kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Makassar Ricuh, Mobil TNI dan Polisi Dilempari, Wartawan Dikejar

Virdian menjelaskan, setiap warga negara memiliki hak untuk marah atas kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.

"Marah ini tidak dalam bentuk lempar batu, marahnya tuh dalam bentuk kalimat-kalimat, berkumpul, berserikat," ucap Virdian.

Dia menuturkan, massa aksi adalah warga sipil yang hendak menyampaikan aspirasinya tanpa senjata, meski harus berhadapan dengan aparat keamanan yang lengkap dengan peralatannya.

"Kalau kita berani maju, sebenarnya bukan karena kita punya nyali, tapi karena kita marah saja. Dari awal kami tidak ada keinginan untuk bentrok, tapi dari awal kami siap untuk marah," tegasnya.

Sementara itu, terkait aksi demonstrasi dengan cara menutup jalan yang dianggap mengganggu oleh sebagian masyarakat, Virdian menyebut hal itu perlu menjadi autokritik bagi seluruh peserta aksi demo, termasuk mahasiswa.

Baca juga: Mahasiswa UGM Bakar Almamater Saat Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Ini Alasan Mereka

"Menutup jalan itu kan karena kita sudah muak ketika aksi di depan gedung pemerintahan tidak ditemui, tidak didengarkan, tidak diliput media pula, jadi kita pilih tutup jalan saja, karena dengan menutup jalan dapat menghambat perekonomian," ujarnya.

Dengan menutup jalan, dia menerangkan, pemerintah diharapkan bisa mendengar aspirasi masyarakat yang berdemonstrasi.

"Tapi di sisi lain, bagaimana pun, yang merasakan dampak pertamanya adalah warga yang sedang berlalu-lintas, mau pulang, dan seterusnya," ujarnya.

Oleh sebab itu, Virdian menyampaikan, aksi penutupan jalan memang kerap menimbulkan dilema bagi mahasiswa yang berdemonstrasi.

Di satu sisi, aksi menutup jalan dianggap dapat menghambat perekonomian sehingga pemerintah mau menggagalkan kebijakan yang dianggap merugikan.

Baca juga: Ratusan Pengemudi Ojol Demo di Kantor Gubernur Jateng, Minta Kenaikan Tarif hingga Asuransi

"Tapi di sisi lain juga mengorbankan yang akhirnya menjadi kesengsaraan masyarakat, jadi macet-macetan," paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Bandung
WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Bandung
Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Bandung
Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Bandung
Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Bandung
Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Bandung
159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com