Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Salmon Bangun Usaha Fashion, Bermodal 3 Helai Kaus hingga Jual 30.000 Pakaian per Bulan

Kompas.com - 28/10/2022, 20:15 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Salmon (30) menceritakan jatuh bangun usahanya di bidang fashion, Zalmore, yang dirintisnya tahun 2016.

Kisahnya berawal saat Salmon memutuskan berhenti kerja sebagai karyawan salah satu perusahaan pembiayaan pada 2016.

Saat itu ia keluar kerja untuk memulai bisnisnya di bidang fashion. Ia memilih fashion karena sejak SMP sesekali berbisnis maklun pakaian.

"Modalnya keyakinan. Selama 6 bulan coba jualan kesana kemari, online juga, tapi hasilnya kurang bagus. Hingga (6 bulan setelah resign) diterima oleh Borma, tapi cuma 3 pcs," ungkap Salmon di Bandung, Kamis (28/10/2022).

Baca juga: Kisah Sukses Edi, Bangun Pabrik Alsintan dari Bengkel Las Kecil di Sumbar

Meski hanya 3 pcs per bulan, ia jalani dengan semangat. Ada kalanya ia harus hujan-hujanan untuk menyelamatkan kaus jualannya. 

Belum lagi tabungan yang makin menipis hingga habis untuk bertahan hidup. Ditambah keputusannya yang ditentang orangtua. Namun karena yakin, ia memilih tetap bertahan.

Lambat laun bisnisnya berkembang. Permintaannya terus tumbuh hingga ia kembali hancur disaat pandemi Covid-19.

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat semua toko tempat ia menjual barang tutup. Itu artinya ia sama sekali tidak jualan.

Baca juga: Kisah Sukses Saeful, Jual Piyama 300 Lusin per Bulan hingga Malaysia dengan Andalkan Medsos

"Saat covid awal 2020 paling down. Kayanya saya ga bakat dagang. Tapi istri terus menyemangati untuk bertahan," ungkap lulusan Manajemen Universitas Parahyangan 2011 ini menjelaskan.

Ia pun tersemangati oleh salah satu dosennya di MBA Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB).

Semua karyawannya yang berjumlah 8 orang mengalihkan produksi pada kebutuhan Covid-19 seperti masker dan lainnya. Cara ini membuatnya berhasil tidak merumahkan satu pun karyawan.

Hingga akhirnya ia berhasil bangkit di akhir 2020. Bahkan ia mengembangkan bisnisnya. Selain mengoptimalkan produk ke toko, berjualan online, juga mengembangkan reseller.

Semua pujian dan kritikan dari customer ia catat. Sebab ia yakin, semua kritik dan saran akan membantunya untuk semakin tumbuh.

"Saat pandemi itu beberapa netizen memberi semangat. Hal itu benar-benar ngefek ke kita," ungkap dia.

Hingga lambat laun penjualannya meningkat mencapai 500 pcs per hari. Bahkan menjelang Lebaran dan tanggal kembar, bisa lebih dari 1.000 per hari atau di atas 30.000 per bulan.

"Tips suksesnya yakin saja, sama terus belajar dan mengasah diri. Kadang ada (faktor) the power of kepepet," ungkap dia.

Selain itu, ia sangat memperhatikan produknya mulai dari desain, harga, hingga kualitas. Bila dibandingkan dengan brand lain, harga Zalmore masuk di pertengahan.

Namun kualitasnya sangat terjaga. Mulai dari bahan yang adem, jahitan yang rapi, hingga desain yang menarik.

Hal ini membawa pakaiannya diminati banyak orang di Indonesia hingga Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Cegah Kasus Emas Palsu, Dedi Mulyadi Cek Keaslian Mahar Saat Jadi Saksi Nikah Anak Kades di Purwakarta

Bandung
Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Penodong Orang di Bandung Ternyata Polisi Gadungan, Sering Palak Warga

Bandung
Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Bandung
Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Bandung
Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com