CIANJUR, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, hingga kini gempa susulan masih terjadi.
Gempa paling besar berkekuatan magnitudo 4,2 sedangkan yang paling kecil magnitudo 1,2.
"BMKG memperhitungkan 4 hari lagi insya Allah gempa sudah semakin berkurang, insya Allah berhenti, itu doa kita. Ini dari hasil tren perhitungan," ujar Dwikorita dalam konferensi persnya dikutip dari Kompas TV, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Data Terkini Korban Gempa Cianjur: Meninggal 268 Orang, Hilang 151, Mengungsi 58.362 Orang
Hal yang perlu diperhatikan, sambung Dwikorita, Jawa Barat saat ini memasuki musim hujan. Puncaknya, diperkirakan Desember 2022.
"Jabar relatif tidak memiliki musim kemarau, sehingga harus diwaspadai adanya potensi bencana ikutan seperti longsor. Yang cukup penting diwaspadai, material rontokan lereng akibat gempa (karena) banyak titik longsor," tutur dia.
Material tersebut dapat membendung lembah sungai di lereng atas berupa onggokan-onggokan. Bila hujan terus menerus, bendung air hujan akan mendesak onggokan tanah longsor hingga akhirnya jebol sebagai banjir bandang.
Baca juga: Kembali ke Rumah karena Keran Air Masih Menyala, Ibu dan Anak di Cianjur Tertimbun Reruntuhan
Upaya membersihkan onggokan ini menjadi sangat penting sekarang. Jangan sampai terjadi bencana ikutan banjir bandang.
"(Seperti) gempa di Palu dan Pasaman Sumatera Barat, dan wilayah lain. Langkah mendesak saat ini mengendalikan onggokan tanah, material, kayu, yang menutupi aliran sungai di lereng atas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.