Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kerawanan Pemilu 2024 Jabar Urutan 4 Nasional

Kompas.com - 03/02/2023, 07:18 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah merilis daerah-daerah dengan tingkat kerawanan pemilu secara nasional. Hasilnya, Provinsi Jawa Barat berada di urutan keempat kategori tingkat tinggi kerawanan Pemilu 2024.

Untuk urutan pertama, kerawanan Pemilu 2024 paling tinggi DKI Jakarta disusul di urutan kedua Sulawesi Utara. Di urutan ketiga ada Maluku Utara sementara urutan kelima adalah Kalimantan Timur.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyakarat (P2M) Bawaslu Jabar, Zaki Hilmi mengatakan, ada empat dimensi yang menjadi ukuran tingkatan kerawanan dalam Pemilu.  Keempatnya adalah konflik sosial politik, penyelenggaraan, kontestasi, dan partisipasi.

Baca juga: Karut-marut Program Petani Milenial Jabar, Mau Untung Malah Buntung

"Ternyata Jabar paling peringkat tertingginya dari hal kontestasi,  kemudian pelaksanaan kampanye," kata Zaki di Hotel El Royale, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Kamis (2/2/2023).

Zaki menjelaskan, salah satu kerawanan pemilu di Jabar meliputi isu perempuan sebagai calon pemimpin maupun penolakan calon pemimpin berdasarkan isu SARA.

Lalu, dari sisi kampanye, kerawanan yang cukup tinggi di Jabar adalah penyebaran informasi hoaks, black campaign (kampanye hitam), penggunaan fasilitas negara, netralitas ASN, TNI dan Polri, juga soal politik uang.

Baca juga: Kandang Dibuat Berdekatan Jadi Sebab Bandung Barat Punya Kematian Sapi karena PMK Tertinggi

Bawaslu Jawa Barat pun menyatakan sudah bekerja sama dengan perusahaan media sosial untuk melaporkan dan menarik konten-konten yang diunggah dari akun yang memproduksi ujaran kebencian, isu SARA, atau politik identitas.

"Secara umum kalau di Jawa Barat, yang rawan tinggi itu ada di Kabupaten Bandung. Semua ada kategorisasi empat dimensi ini dan pemetaan di kabupaten/kota berbeda," tuturnya.

Menurut Zaki, banyak yang memprediksi kerawanan Pemilu 2024 lebih tinggi dibanding pemilu sebelumnya. Maka dari itu, pihaknya berusaha menganalisa dan mengantisipasi hal tersebut.

Baca juga: Jadi Selingkuhan Kompol D, Nur Penumpang Audi A6 Harus Diperiksa Ulang karena Keterangan Palsu

Dinamika kontestasi politik menjadi lebih tinggi terutama soal konsekuensi keberlimpahan pengguna media sosial baik yang dilakukan peserta pemilu atau partisipasi publik dalam memberikan sikap dan tanggapan.

"Yang penting diantisiapasi, pertama kita akan melakukan upaya take down, kerja sama dengan Kominfo dan platform medsos yang ada. Kedua, penguatan literasi ke masyarakat terhadap bagaimana penggunaan medsos yang baik, bagaimana soal tahapan pemilu yang benar, pencalonan, dan lainnya," beber Zaki.

Bawaslu Jawa Barat pun telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi potensi kerawanan kerawanan dalam pemilu yang akan terjadi.

"Yang ini bagi kita bagian dari strategi mencegah terjadinya sebaran hoax dan black campaign sendiri. Kami juga sedang membentuk tim khusus, termasuk bekerjasama dengan pemuka atau organisasi agama," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com