Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kendaraan di Kota Bandung Hampir Setara Populasi Penduduknya, Pakar Transportasi Sebut Ganjil Genap Bukan Solusi

Kompas.com - 11/02/2023, 15:50 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), jumlah kendaraan di Kota Bandung hampir setara dengan jumlah populasi penduduknya.

Menurut data tersebut, jumlah kendaraan di Kota Bandung mencapai 2,2 juta unit, sedangkan penduduknya berjumlah sebanyak 2,4 juta jiwa.

Dari total jumlah kendaraan tersebut, 1,7 juta di antaranya adalah kendaraan roda dua, sedangkan kendaraan roda empat berjumlah sekitar 500.000 unit.

Pendapat pakar transportasi

Tingginya jumlah kendaraan diduga sebagai salah satu faktor penyebab peningkatan kemacetan di Kota Bandung.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Angin Kencang di Bandung, Imbau Warga Tak Berdiri Dekat Pohon

Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono mengatakan, dalam setiap tahun, jumlah kendaraan di Kota Bandung selalu bertambah dan tidak diimbangi dengan luas jalan yang ada.

"Kendaraan pribadi yang ada di Kota Bandung itu sudah sangat banyak, di atas dua juta sekian, sudah hampir mendekati jumlah penduduk Kota Bandung," kata Sony, dikutip dari TribunJabar.id, Sabtu (11/2/2023).

"Jadi, seolah-olah satu warga Bandung itu punya satu (kendaraan)," imbuhnya.

Dia menilai, karakter Kota Bandung tak sama dengan kebanyakan kota-kota besar, termasuk Jakarta. Kondisi itu yang membuat jalanan Kota Kembang itu menjadi kerap macet.

Sony menjelaskan, jalanan di Kota Bandung terbilang kecil dan sedikit, berbeda dengan Jakarta yang memiliki jumlah jalan lebih banyak, termasuk jalan layang dan underpass yang bisa menjadi alternatif bagi pengendara.

Baca juga: Bandung Raya Diterjang Angin Kencang Sepekan Terakhir, Imbas Siklon Tropis

Meski begitu, Sony menyampaikan, penerapan aturan ganjil genap di Bandung tak bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan.

"Kalau misalnya ganjil genap di Jakarta itu diterapkan di Bandung malah akan sulit," ujar Sony.

Menurutnya, penerapan ganjil genap bertujuan agar masyarakat menggunakan transportasi umum saat kendaraannya tak bisa melintas di jalanan.

"Tujuan ganjil genap kan agar orang yang punya mobil ganjil saat tanggal genap naik angkutan umum, tetapi ini tidak terjadi," ungkapnya.

Selain itu, penerapan ganjil genap di Kota Bandung justru dikhawatirkan akan membuat jalur alternatif atau jalan-jalan kecil akan semakin macet.

"Ganjil genap tidak selalu efektif untuk diterapkan di Bandung," tandasnya.

Baca juga: Bandung Dilanda Angin Kencang hingga 55 Km Per Jam, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Volume kendaraan tinggi pada pagi hari

Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Bandung, Khairul Rijal mengatakan, volume kendaraan di Bandung terlihat dari data kendaraan yang melintas di persimpangan Kiaracondong - Soekarno Hatta.

Dia menerangkan, kendaraan dari arah timur yang mengarah ke utara di persimpangan tersebut pada pukul 06.00 - 09.00 WIB dapat mencapai 29.000, sedangkan dari arah timur ke barat bisa sebanyak 22.000 kendaraan.

"Artinya dominan kalau pagi hari, itu hampir 50.000 dalam tiga jam," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Jumlah Kendaraan Hampir Sama dengan Populasi Warga di Bandung, Begini Kata Pengamat Transportasi"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com