Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Sudah Keluarkan Ratusan Miliar Rupiah untuk Kendalikan Banjir Luapan Citarum

Kompas.com - 06/03/2023, 10:29 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Jokowi meminta pengendalian banjir yang diakibatkan oleh luapan Sungai Citarum agar menjadi prioritas.

Fasilitas pengendali banjir, kata Jokowi, harus segera diselesaikan satu per satu, lantaran sudah menelan anggaran yang cukup besar.

Ia menyebutkan, untuk Flodway Cisangkuy menghabiskan anggaran Rp 632 miliar, kolam retensi Cieunteung menelan Rp 2014 miliar, dan kolam retensi Andir yang baru di resmikan kemarin Minggu (5/3/2023) menelan Rp 142 miliar.

"Duitnya gede banget, kolam retensi untuk mengendalikan banjir. Semuanya tahu kalau hujan sudah deras, ya dulu-dulu, di Bandung dan sekitarnya terjadi banjir, sekarang sudah mulai berkurang," katanya.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Kolam Retensi Diklaim Bakal Kendalikan Banjir di Bandung Barat

Saat ini, kata dia, pengendalian banjir sungai Citarum sudah ada tiga, yakni Floodway Cisangkuy, kolam retensi Cieunteung, dan kolam retensi Andir.

"Sekarang sudah mulai berkurang banjirnya, karena ada fasilitas pengendali banjir," ujarnya.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga menyebut pemerintah pusat telah membangun pelbagai fasilitas untuk mengendalikan kemacetan di Kota Bandung.

Ia mengatakan, pembangunan fasilitas untuk mengurai kemacetan di Bandung sudah menelan anggaran sebesar Rp 288 miliar.

"Untuk mengurai kemacetan yang ada di Kota Bandung dan memperlancar lalu lintas yang ada di Kota Bandung juga telah dibangun Flyover Kopo, senilai Rp 288 miliar," kata dia.

Baca juga: Jokowi Ungkap Rp 165 Triliun Devisa Hilang karena 2 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri

Total anggaran yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat untuk pembangunan di Bandung dan Kabupaten Bandung sudah mencapai Rp 1,2 triliun.

"Totalnya yang telah dibangun oleh pemerintah pusat, di Kota Bandung dan di Kabupaten Bandung sebesar Rp 1,26 triliun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com