Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang, Tak Diperiksa, Perawat Sebut Ruangan Penuh

Kompas.com - 07/03/2023, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kurnaesih (39) asal Kabupaten Subang, Jawa Barat meninggal dunia di perjalanan menuju rumah sakit di Bandung saat akan melahirkan.

Sebelumnya, perempuan asal Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsing itu ditolak melahirkan di RSUD Subang dengan alasan ruangan penuh.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/2/2023). Hari itu Kurnaesih dibawa ke RSUD Subang oleh suaminya, Juju Junaedi didampingi bidan Desa Buniara, Euis.

Menurut Euis, Pada Kamis malam sekitar pukul 18.30 WIB, Juju dan istrinya datang ke tempat praktiknya untuk memeriksakan kehamilan Kurnaesih yang sudah sembilan bulan.

Baca juga: Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang, Dinkes: Kami Minta Maaf

Tak lama Kurnaesih muntah dan Euis menduga pasien akan melahirkan karena secara fisik terlihat sehat serta tak ada gejala sakit.

Namun karena khawatir dengan kondisi sang istri, Juju membawa Kurnaesih ke Puskesmas Tanjungsiang. Sampai di puskesmas, pasien kembali muntah pada pukul 19.30 WIB.

Pihak puskesmas pun menghubungi pihak RSUD Subang via telepon bahaw ada pasien melahirkan yang akan dirujuk.

"Untuk memastikan kondisi pasien yang sebenarnya, saya dan bidan jaga puskesmas beserta keluarga langsung membawanya ke RSUD Subang menggunakan ambulans Puskesmas Tanjungsiang," kata Euis.

"Saat itu, pihak puskesmas memberi tahu pihak RSUD Subang via telepon bahwa akan ada pasien yang mau melahirkan dirujuk ke RSUD dan surat rujukan menyusul dan akan dibawa oleh pihak keluarga," tambah dia.

Baca juga: Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Bidan Korban: Saya Sudah Minta Tolong, tetapi...

Dengan ambulans puskesmas, pasien datang di RSUD Subang pada pukul 21.00 WIB dan dibawa ke IGD.

"Di ruang IGD, pasien mendapat perawatan sebentar, kemudian langsung dibawa ke ruang PONEK (Ruangan Khusus Ibu Melahirkan)," ucapnya.

"Namun sayang, sesampai di ruang PONEK, perawat malah ngomong ruangan PONEK penuh dan ICU juga penuh dan silakan bawa pasien ke rumah sakit yang lain, tanpa ada pemeriksaan dari pihak perawat di ruang tersebut," imbuhnya.

Euis mengaku sempat beradu mulut dengan perawat di PONEK saat meminta pasien diperiksa lebih dulu karena kondisi kritis akan melahirkan.

"Saya mencoba memohon agar dilakukan pemeriksaan kesehatan pasien dulu kepada perawat, agar kami tahu keadaan pasien bagaimana jika harus dilarikan ke rumah sakit yang lain," kata Eusi.

Baca juga: Seorang Ibu Hamil Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Tangsel

"Namun, permohonan tersebut diabaikan pihak perawat seolah-olah tidak peduli kepada pasien," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com