Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2023, Jumlah Desa Tertinggal di Indonesia Capai 9.238, Desa Berkembang Tambah 11.011

Kompas.com - 15/05/2023, 13:31 WIB
Reni Susanti

Editor


BANDUNG, KOMPAS.com – Dalam 7 tahun atau 2015-2022, jumlah desa sangat tertinggal berkurang 9.015 desa dari 13.453 desa menjadi 4.438 desa.

Sedangkan desa tertinggal berkurang 24.354 desa dari 33.592 menjadi 9.238 desa.

“Kemudian desa berkembang bertambah 11.011 desa dari 22.882 menjadi 33.893,” ujar Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Syahrul Lamado di Bandung, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Pemkab Sebut Masih Ada 49 Desa Tertinggal di Bima NTB

Adapun desa maju bertambah 16.641 desa dari 3.608 desa menjadi 20.249 desa. Kemudian, desa mandiri menjadi 6.239 desa dari sebelumnya 174 desa.

Dalam Kick Off Meeting New Desa Brilian 2023, Syahrul mengungkapkan, perkembangan dan kemajuan desa di Indonesia mengalami akselerasi yang signifikan pasca-terbitnya UU Desa.

Bahkan, status tersebut melampaui tagret yang disampaikan di RPJMN. Pada rencana ditargetkan 10.000 desa tertinggal menjadi berkembang, serta mendorong 5.000 desa berkembang menjadi mandiri.

“Perkembangan status lebih cepat menandakan animo atau partisipasi masyarakat, dan stakeholder komitmennya luar bisa,” ucap dia.

Baca juga: Pilkades Serentak 51 Desa di Banyuwangi Digelar 25 Oktober 2023, Berikut Tahapannya

Syahrul mengatakan, perubahan paradigma pembangunan desa pasca-terbitnya UU Desa membuat desa cepat berkembang.

Pada paradigma lama, desa berposisi sebagai objek pembangunan. Namun kini, desa merupakan subjek pembangunan yang menitikberatkan pada partisipasi masyarakat.

UU Desa, sambung Syahrul, telah mengubah tatanan politik desa. Politik kedaulatan desa, yakni perangkat desa dan warga desa berdaulat merumuskan dan memutuskan masa depannya karena kewenangan hak asal usul (rekognisi) dan kewenangan lokal berskala desa (subsidiaritas).

Head of Social Entrepreneurship and incubation Division Bank Rakyat Indonesia (BRI), Dani Wildan mengatakan, sebagai bank yang memiliki fokus kepada segmen usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), BRI juga berfungsi sebagai pemberdayaan.

Baik pemberdayaan kepada individu pelaku usaha maupun pemberdayaan lembaga desa.

“Desa Brilian merupakan salah satu program pemberdayaan desa yang diinisiasi Bank BRI dalam mengembangkan desa. Sejak 2020 sudah bergabung 2.182 desa. Tahun ini kami targetkan 1.000 desa akan bergabung,” katanya.

Ketua Pusat Studi Manajemen dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad (LMFEB) Universitas Padjadjaran (Unpad), Yudi Ahmad Faisal mengatakan, pada batch 1 terdapat 346 desa yang tergabung.

Pada kegiatan ini desa akan menjalani pelatihan online mengenai kepemimpinan, kelembagaan, kewirausahaan dan teknik komunikasi, kemudian inovasi, ESG, dan digitalisasi, serta tematik.

“Kemudian dilakukan pendampingan hybrid, yang dilanjutkan dengan inagurasi, pembuatan katalog, buku bisnis model, public speaking class, dan pembuatan video profil desa,” katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com