Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Karawang Dijuluki Kota Pangkal Perjuangan?

Kompas.com - 27/05/2023, 23:17 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Karawang yang terletak di Provinsi Jawa Barat dikenal memiliki julukan sebagai Kota Pangkal Perjuangan.

Ternyata julukan tersebut disematkan kepada Kabupaten Karawang bukan tanpa alasan, namun terkait dengan sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Mengapa Kota Ende Dijuluki Kota Pancasila?

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Karawang, julukan Kota Pangkal Perjuangan terkait sejarah Peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok adalah momen penting yang merupakan langkah awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Mengapa Cimahi Dijuluki Kota Militer?

Dilansir dari laman Gramedia.com, Peristiwa Rengasdengklok adalah insiden penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda dari perkumpulan “Menteng 31”, yaitu Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh terhadap Ir.Soekarno dan Moh.Hatta.

Penculikan tersebut terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, atau sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Saat itu, Ir.Soekarno dan Moh.Hatta dibawa dari Jakarta ke Rengasdengklok untuk didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Mengapa Kota Madiun Dijuluki Kota Pendekar?

Dilansir dari Kompas.com (16/8/2022), Rengasdengklok merupakan sebuah kota kecamatan yang masuk ke dalam wilayah Karawang, Jawa Barat.

Saat di Rengasdengklok, Ir.Soekarno dan Moh.Hatta dibawa ke kediaman Djiauw Kie Siong di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Dilansir dari laman Indonesiabaik.id, alasan Rengasdengklok dipilih sebagai tempat pengungsian adalah karena wilayah ini dianggap aman dari Jepang.

Saat itu Rengasdengklok merupakan wilayah kekuasaan tentara Peta dan jauh dari kekuasaan Jepang.

Sementara dilansir dari Kompas.com (17/8/2020) yang Mengutip Harian Kompas, Senin 11 Agustus 1975, sejarah terkait Rengasdengklok tak berhenti di situ.

Dalam ceramah berjudul "Tanggal 15 dan 16 Agustus 30 Tahun yang Lampau" di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta, yang dibawakan oleh A. Latief Hendraningrat, Drs. Singgih BBA, dan H. Affan, terungkap sesuatu yang lain soal kota kecil itu.

Rengasdengklok ternyata menjadi tempat pertama di Indonesia yang betul-betul mengibarkan bendera kebangsaan Merah Putih, tanpa embel-embel Hinomaru.

Di wilayah itu, rakyat merasakan merdeka dari penjajahan Jepang sehari lebih cepat dari proklamasi di Jakarta.

Latief Hendraningrat yang merupakan pengerek bendera pusaka di Pegangsaan Timur 56, Jakarta, pada 17 Agustus 1945, dalam ceramah tersebut mengungkapkan kesaksiannya bahwa pada 16 Agustus 1945 sekitar pukul 18.00 WIB, bendera Merah Putih telah berkibar di Rengasdengklok.

Lebih lanjut, saat Ini kediaman Djiauw Kie Siong atau Rumah Rengasdengklok masih dapat ditemui di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tahun 1950 juga dibangun Monumen Kebulatan Tekad di Jalan Raya Tugu Proklamasi, Rengasdengklok.

Sumber:
karawangkab.go.idindonesiabaik.id, dan kompas.com (Penulis : Joy AndreJawahir Gustav Rizal, Editor : Kristian Erdianto, Jihad Akbar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com