KOMPAS.com - MFA (16), seorang remaja laki-laki tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan di Perkebunan Teh Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, jasad korban pertama kali ditemukan oleh dua orang pekerja di Kebun Teh Malabar pada Senin (10/7/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.
Dari penyelidikan polisi, korban merupakan warga Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan yang bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.
Baca juga: Remaja 16 Tahun Ditemukan Tewas di Kebun Teh Malabar, Ada Ceceran Darah di Tanah dan Batu
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan, ATS (26) setelah 6 jam ditemukannya mayat korban.
Adapun sederet fakta terkait kasus pembunuhan tersebut sebagai berikut:
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, saat ditemukan jenazah anak laki-laki tersebut memiliki luka di bagian kepala serta lecet di punggung.
"Kedua saksi itu langsung melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Pangalengan," terang dia, Selasa (11/7/2023).
Saat ditemukan oleh para saksi, kata dia, posisi jenazah dalam kondisi tergeletak dengan wajah tertutup pakaian bercampur darah.
"Posisi badan tanpa menggunakan pakaian, celana panjang kantun warna hitam dan pada saat petugas tiba di TKP posisi korban berpindah tempat berada di jalan tanah perkebunan teh yang tidak jauh dari TKP dengan ditutup menggunakan kain sarung," ujar dia.
Selain itu, kata dia, di TKP juga ditemukan ceceran darah di tanah dan batu. Ditemukan pula baju dan sweater bercampur darah.
Menurut dia, korban terakhir meninggalkan rumah pada Minggu 9 Juli lalu pada pukul 11.00 WIB.
"Informasinya seperti itu, pihak keluarga sempat mencari korban namun tidak kunjung bertemu dengan korban," beber dia.
Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Kota Bandung (RSBSA) untuk dilakukan otopsi.
Dari penyelidikan polisi, korban tewas dibunuh oleh seorang pria yang berpura-pura minta diantar ke Perkebunan Teh Malabar.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, awalnya tersangka mengetahui bahwa korban memiliki sebuah sepeda motor dan berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan.