Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Tawarkan 11 Proyek Senilai Rp 70 Triliun ke Investor Asing

Kompas.com - 08/08/2023, 11:40 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan 11 project ready to offer dengan nilai investasi lebih dari Rp 70 triliun dalam kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2023 yang akan diselenggarakan di Kota Baru Parahyangan, 9-10 Agustus 2023.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yulistiani, menuturkan 11 proyek yang ditawarkan tersebut berasal dari berbagai institusi, baik pemerintah, BUMN, BUMD, dan swasta.

"Nantinya akan ditawarkan kepada 400an peserta WJIS," ujar Nining di Bandung, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Siarkan Pertandingan Liga Inggris secara Ilegal, 3 Warga Jabar Terancam Penjara 8 Tahun

Nining menejelaskan, ratusan peserta itu didominasi investor asing. Bila melihat pengalaman peminat investasi di Jabar meliputi Asia, Eropa, dan Amerika.

"Kalau Timur Tengah, lebih banyak renewable energy. Kawasan Asia, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan China mengembangkan di ekosistem EV. Tidak hanya electric vehicle tetapi komponen dan baterainya, ingin bangun dalam suatu ekosistem. Di Jawa Barat diminati karena ekosistem sudah terbangun," beber dia.

Baca juga: Kisah Toto Hadiyanto, Perajian Wayang Golek yang Tersisa di Kota Bandung

Adapun 11 proyek yang ditawarkan di antaranya industri hilirisasi. Misalnya baterai cell dan ban pesawat terbang yang akan dibangun di daerah Rebana.

Nining menjelaskan, Indonesia merupakan penghasil karet alam nomor dua terbesar di dunia. Selama ini, 80 persen dari 32 juta ton karet diekspor mentah.

Selain itu, akan ditawarkan geotermal Tangkuban Parahu. Begitu pun di bidang pendidikan, ada Polman Majalengka yang akan ditawarkan untuk dikerjasamakan.

Dia mengungkapkan, salah satu kendala dalam menggencarkan investasi adalah kurangnya informasi kepada para investor. Karenanya Pemprov Jabar selalu berupaya melakukan promosi, menawarkan potensi untuk dikembangkan.

"Harapannya, mampu menyerap tenaga kerja secara optimal di Jawa Barat. Contohnya, dalam lima tahun terakhir telah masuk investasi sekitar Rp 658 triliun. Nilai tersebut nyatanya mampu menyerap 653 ribu tenaga kerja," katanya.

Artinya, dalam setiap Rp 1 triliun dapat menyerap 1.050 orang tenaga kerja. Ia optimistis bila investasi diteruskan melalui mekanisme investasi yang dibangun selama ini, akan meningkatkan lapangan kerja.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Bambang Pramono menyampaikan hal senada.

Membangun kemitraan dalam pengembangan pendidikan dan vokasi telah terbukti, salah satunya di Jababeka. Di mana lulusan salah satu sekolah di kawasan tersebut diserap semua oleh perusahaan.

Dia meyakini, dengan banyaknya investor dan tenaga kerja yang terserap, secara tidak langsung akan mengendalikan inflasi, karena daya beli masyarakat terjaga.

"Itu yang langsung (penyerapan siswa SMK oleh perusahaan di Jababeka). Tidak langsung banyak. Nilai tukar yang stabil berdampak dengan inflasi. Ketika inflasi terjaga, masyarakat daya beli terjaga. Itu tidak langsung dari WJIS dimana targetnya mengundang semakin banyak investasi di Jawa Barat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com