Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Gus Dur sebagai Wali Paling Kontekstual, Cak Imin: Mengabdi untuk Rakyat

Kompas.com, 8 September 2023, 13:03 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengunjungi Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), pada hari ini, Jumat (8/9/2023).

Dalam kunjungannya kali ini, Cak Imin akan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon Jamil Abdul Latif membenarkan perihal rencana tersebut.

"Ini merupakan rangkaian tur Wali Songo, jadi Cirebon menjadi titik pertama untuk ziarah Wali Songo, kan judulnya tur Wali Songo, napak tilas perjuangan para Wali Songo di sini," kata Jamil, dikutip dari TribunCirebon.com.

Jamil mengatakan, selain berziarah, bakal cawapres yang diusung Koalisi Perubahan itu juga akan meninjau posko kesehatan dan pasar rakyat untuk membagikan sembako kepada warga.

Baca juga: Cak Imin Klaim Didukung Warga NU, Yenny Wahid Singgung Hasil Survei

"Setelah itu (ziarah), nanti beliau akan meninjau posko kesehatan dan juga posko sembako murah atau pasar rakyat," ujar Jamil.

"Nanti ada 1.000 paket (sembako) yang kami bagikan kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu secara gratis," sambungnya.

Selanjutnya, dia menambahkan, Cak Imin akan melakukan kunjungan ke Gedung Islamic Center di kawasan Masjid Agung At-Taqwa, Kota Cirebon, Jabar.

"Setelah selesai (di wilayah Gunung Jati), beliau (Cak Imin) akan makan siang, kulineran khas Cirebon di wilayah Kota Cirebon," ucap Jamil.

"Setelah itu, pukul 13.30 WIB kami ada agenda halaqah pemikiran politik Sunan Gunung Jati, tempatnya di Islamic Center di At-Taqwa," lanjutnya.

Baca juga: Cak Imin Diperiksa KPK, Yenny Wahid: Saya Rasa Beliau Orang yang Patuh Hukum

Gus Dur Wali paling kontekstual

Sebelum berangkat ke Cirebon, Cak Imin sempat menyebut Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sebagai wali paling kontekstual.

"Wali sembilan ini ditambah satu wali lagi, Gus Dur, insya Allah menjadi wali yang paling kontekstual karena mengabdikan dirinya untuk bangsa dan rakyatnya, amin," tutur Cak Imin, di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Menurut Cak Imin, ada ratusan wali lain yang telah mengabdikan dirinya kepada bangsa Indonesia.

"Menjadikan bangsa ini punya karakter, yang menjadikan bangsa ini tidak berpecah belah. Bayangkan, Islam datang masuk dari Arab dengan kekhasannya yang berbeda dengan Jawa, yang tidak benturan," papar Cak Imin.

Baca juga: Soal KPK Periksa Cak Imin, Firli Bahuri: Ini Murni Penegakan Hukum, Jangan Ada yang Membangun Opini Lain

"Dan akhirnya Islam berkembang tanpa peperangan, tanpa benturan. Memang ada tahapan-tahapan asimilasi yang kuat. Inilah yang menjadi spirit 'Tour de Wali Songo'," imbuhnya.

Setelah melepas keberangkatan tim 'Tour de Wali Songo', dia pun meminta para kader PKB meminta restu dan doa agar perjuangannya berhasil dan bermanfaat.

"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim maka 'Tour de Wali Songo' secara resmi kami berangkatkan," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi: Ini Peringatan untuk Semua
Kasus Kebun Teh Pangalengan, Dedi Mulyadi: Ini Peringatan untuk Semua
Bandung
Polisi Lacak Keberadaan Streamer Resbob dari Jakarta hingga ke Jatim
Polisi Lacak Keberadaan Streamer Resbob dari Jakarta hingga ke Jatim
Bandung
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Bandung
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Bandung
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau