Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Relawan Padamkan Kebakaran Gunung Gede, Kulit Melepuh dan Rambut Terbakar

Kompas.com - 19/09/2023, 21:45 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Delapan relawan diganjar penghargaan atas kiprah mereka yang berhasil menangani peristiwa kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Upaya pemadaman api yang melalap sabana alun-alun Suryakencana seluas tiga hektar itu berlangsung dramatis.

Para relawan berjibaku menjinakkan api dengan alat seadanya, menggunakan ranting pohon hingga pakaian yang dibasahi air.

Baca juga: Cerita 8 Relawan Padamkan Api di Gunung Gede Pangrango dengan Alat Seadanya Diganjar Penghargaan

"Badan dan baju kita basahi air dulu, lantas baju kita gunakan untuk memadamkan api, sama pakai ranting-ranting pohon juga," kata Fikri Al Hakim (23), salah satu relawan saat ditemui Kompas.com di pos TNGGP Cibodas, Cianjur, Selasa (19/9/2023).

"Kita terpaksa telanjang dada meski badan terasa panas," sambung dia.

Fikri menceritakan, sempat mengalami kesulitan karena sumber air terdekat minim, dan lokasi kejadian dalam kondisi kering sehingga mudah terbakar.

Terlebih, api juga telah menyambar hamparan bunga edelweis dan pohon cantigi.

"Malah ada batang pohon yang sudah jadi arang. Mau tak mau kita robohkan karena khawatir masih menyimpan bara," ujar dia.

Fikri mengatakan, beberapa relawan mengalami kulit melepuh, rambut tersambar api, dan sepatu yang nyaris terbakar karena menginjak lelehan plastik yang terbakar.

"Ada banyak sampah plastik di antara rumput ilalang yang terbakar sehingga cukup menyulitkan kami saat itu," kata Fikri.

Fikri menuturkan, saat kali pertama tiba di lokasi kebakaran melihat tiga titik api di alun-alun sebelah barat.

Dia bersama tujuh rekannya pun langsung bergegas memadamkan rumput ilalang yang tengah terbakar guna melokalisasi sebaran api.

"Api saat itu sudah membakar bunga Edelweis dan juga cantigi," sebut mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

Yuda (24), relawan lain menambahkan, keberadaan timnya di alun-alun Suryakencana saat itu usai menggelar operasi bersih (opsih) kegiatan Bersih Gunung 2023.

Sebelum menerima informasi kebakaran di area paling ikonik di kawasan konservasi tersebut, ia besama tim sedang dalam perjalanan turun melalui jalur Gunung Putri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com