Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi Temukan Hidrogen Alami di Pemandian Air Panas Sulteng

Kompas.com - 23/10/2023, 09:20 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

BANDUNG,KOMPAS.com - Badan Geologi, Kementerian Energi, dan Sumberdaya Mineral menemukan hidrogen alami di lokasi pemandian air panas One Pute Jaya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Tidak ada yang menyangka bahwa lokasi pemandian air panas yang biasa dikunjungi untuk berwisata ini menyimpan bukti kemunculan hidrogen alami di permukaan," kata Hermansyah Kepala Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi melalui keteranganya, Senin (21/10/2023).

Badan Geologi memastikan mata air panas di daerah One Pute ini terbukti mengandung gas hidrogen alami.

Gelembung-gelembung gas yang muncul di kolam mata air adalah gas hidrogen yang berasal dari proses serpentinisasi yang terjadi di bawah permukaan bumi.

Baca juga: Badan Geologi Sebut Temuan Piramida di Danau Toba Perlu Penelitian

"Lebih menariknya lagi, munculnya gas hidrogen ini diperkirakan berhubungan dengan patahan Matano, yang menjadi jalur migrasi gas ke permukaan. Fenomena inilah yang menyebabkan gas hidrogen muncul bersama mata air panas One Pute," tuturnya.

Hermansyah menjelaskan, bahan bakar hidrogen adalah bahan bakar revolusioner yang saat ini menjadi perhatian global karena potensinya untuk menyediakan sumber energi bersih tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan.

"Namun, produksi hidrogen konvensional sering kali mahal dan memerlukan konsumsi energi yang besar. Selain dari proses manufaktur, ternyata hidrogen juga dapat terjadi secara alami oleh proses geologi," ucapnya.

Hidrogen secara alami dapat dihasilkan dari proses geologi yang disebut serpentinisasi, sebuah proses akibat reaksi batuan ultramafik dengan air pada suhu dan tekanan rendah untuk menghasilkan mineral serpentin dan gas hidrogen.

Batuan ultramafik ini merupakan bagian dari ofiolit yaitu fosil kerak samudera yang terangkat ke permukaan akibat proses tektonik jutaan tahun yang lalu. Sebaran batuan ofiolit yang luas di Indonesia terdapat di wilayah Sulawesi, Halmahera, dan Papua.

Penelitian yang dilakukan Badan Geologi di daerah One Pute Jaya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sejak bulan Oktober 2023 ini mengidentifikasi potensi hirogen alami di salah satu pemandian air panas.

Tentu hal ini membawa kabar baik bagi masa depan energi bersih.

Pasalnya, perubahan iklim merupakan tantangan besar yang harus dihadapi seluruh umat manusia. Bagaimana kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan ekosistem adalah masalah serius yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Pengembangan dan pemenfaatan energi bersih seperti hidrogen menjadi langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim.

"Kisah tentang mata air One Pute mengingatkan kita akan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, bukan hanya dalam bentuk minyak bumi, gas alam, dan mineral, tetapi juga dalam bentuk sumber energi bersih yang dapat menjadi game changer dalam mengatasi perubahan iklim," tuturnya.

Baca juga: Badan Geologi Sebut Semburan Gas di Bogor Fenomena Umum

Keberadaan hidrogen alami ini bisa menjadi tonggak dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Semoga penelitian ini terus berkembang dan memberikan manfaat besar dalam mendukung program "Net Zero Emission" yang telah dicanangkan Indonesia pada tahun 2060," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com