Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Beras Berkurang, Perguruan Tinggi Diminta Kenalkan Pangan Lokal

Kompas.com - 23/10/2023, 23:51 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Perguruan tinggi diminta untuk mengenalkan pangan lokal pengganti beras kepada mahasiswa dan masyarakat.

Direktur Dewan Eksekutif BAN PT, Prof Ari Purbayanto mengatakan, saat ini belum banyak masyarakat umum yang memahami serta mengembangkan pangan lokal.

"Jadi memang perlu peran perguruan tinggi untuk mensosilisasikan pangan lokal ini, karena pemerintah sudah memiliki kebijakan dan ada keterbatasan dalam hal sosilisasi,” tutur Ari dalam Seminar nasional Hari Pangan Sedunia di Bandung, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Ngampihan Pare, Cara Warga Desa Cikalong Pangandaran Menjaga Ketahanan Pangan

Ari menjelaskan, ke depan, perguruan tinggi harus memiliki peran sentralistik dalam edukasi pangan lokal ini. Kemudian berbagai penelitian tidak hanya berakhir di publikasi ilmiah, namun diterapkan di masyarakat.

"Yang penting hasil inovasi itu dimanfaatkan oleh masyarakat, itu yang belum dilakukan sekarang. Jadi bisa saja nanti jika akan menjadi professor ditanya, benarkan hasilnya sudah dimafaatkan ke masyarakat?” ungkapnya.

Baca juga: Tak Ingin Masyarakat Ketergantungan Beras, Mbak Ita Kenalkan 10 Bahan Pangan Pendamping Beras

Sebab, berbagai inovasi tanpa dimanfaatkan masyarakat, tidak akan memiliki hasil guna yang baik untuk pembangunan bangsa dan negara.

Sementara itu, Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof Eddy Jusuf mengatakan, agar negara tak mengandalkan lagi impor pangan dari negara lain, salah satu cara yang bisa dilakukan mensosilisasikan pangan lokal di daerahnya.

“Jadi masyarakat mengkonsumsi pangan sesuai dengan lokal di daerah, tidak perlu dipaksakan sama," ungkap dia.

Apalagi saat ini ada kekurangan produksi beras karena terbatasnya lahan. Untuk itu, perlu mengembangkan umbi-umbian, sorgum, atau ketela pohon.

"Itu sebagai indigenous knowledge yang harus dikembangkan dan itu peran mensosialisasikannya, mendistribuskannya, dan menghilirasikannya, salah satunya peran serta tugas peguruan tinggi dan UMKM,” beber dia.

Tantangan terberat dalam mengenalkan pangan lokal, salah satunya yakni peguruan tinggi saat ini dihuni generasi millennial yang tidak mengenal makanan lokal.

"Kita harus terus melakukan sosialisasi terus kepada mahasiswa untuk mengenalkannya sebagai upaya ketahanan pangan,” jelasnya.

Selain seminar, digelar pameran produk pangan lokal dan poster penelitian.

Salah satu yang dipamerkan adalah inovasi “Kimceuy”, singkatan dari Kimchi dan Peuyeum. Kimchi merupakan makanan sehat dari Korea dan Peuyeum berasal dari Indonesia.

"Kimchi kan asem, peuyeum kan manis asam. Jadi tadi pada penasaran banyak yang beli sampai kewalahan,” kata Simon Alumni Teknik Pangan Unpas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com