KARAWANG, KOMPAS.com-Polisi telah mengungkap kasus pembunuhan Fredy Abdul Halim (41), pegawai honorer RSUD Karawang yang jasadnya ditemukan di kebun pisan di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (7/11/2023).
Dua tersangka pembunuhan itu, Suryano alias S (58) dan Kusnadi alias K (38) telah ditangkap.
Wakapolres Karawang Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo mengatakan, korban Fredy bertemu Kusnadi alias K (38) sekitar sebulan sebelum kejadian.
K rupanya bertugas mencari calon korban penipuan dengan modus penggandaan uang.
"Pada Sabtu (4/1/2023) sekitar pukul 17.00 WIB korban datang ke rumah S didampingi oleh K," ujar Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Dukun Palsu Pembunuh Pegawai Honorer RSUD Karawang Ditangkap
Rumah S ini berada di Kampung Mekarmukti, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang. Lokasinya tak jauh kebun pisang tempat jasad Fredy ditemukan.
K kemudian membuat minuman kopi yang dicampur dengan kecubung yang lebih dulu diblender.
Kopi tersebut kemudian diberikan kepada Fredy. Tujuannya agar Fredy berhalusinasi.
Ritual penggandaan uang pun dimulai dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB, Minggu (5/11/2023) dini hari. Namun ritual tak membuahkan hasil.
"Sehingga korban korban tertidur di rumah saudara S tersebut sampai pagi hari," kata Prasetyo.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Balik Pembunuhan Pegawai Honorer RSUD Karawang, Ayah Anak Jadi Tersangka
Pada Minggu (5/11/2023) pukul 08.00 WIB, Fredy bangun dan keluar dari rumah S dengan kecewa dan marah karena merasa tertipu. Fredy kemudian diajak ke sebuah warung oleh S dan diberi penjelasan. Fredy kembali marah dan mengancam akan melapor ke pihak berwajib.
Pada pukul 11.00 WIB, Fredy diajak berjalan ke kebun pisang. Fredy tetap marah - marah lantaran merasa tertipu.
"Sehingga secara reflek saudara S mengambil sebuah kayu dan memukul kepala bagian belakang korban. Dan korban tersungkur jatuh," ujarnya.
Kemudian S meninggalkan Fredy. Ia pulang membawa kayu yang digunakan untuk memukul ke rumah, kemudian mencacah dan membakarnya untuk menghilangkan barang bukti.
Pada pukul 22.00 WIB, K datang dan menanyakan keberadaan Fredy kepada S. S datang ke kebun dan melihat Fredy masih dalam posisi tersungkur dan sudah tak bernyawa.