Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sumedang Ciptakan Sesar Baru, Badan Geologi Usulkan Nama Sesar Cipeles

Kompas.com - 19/01/2024, 17:43 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 4,8 yang mengguncang Sumedang pada Minggu (31/12/2023) lalu menciptakan sesar baru. Baru-baru ini Badan Geologi menemukan patahan baru di wilayah yang dikenal dengan Kota Tahu tersebut. 

Seperti diketahui, gempa yang terletak di darat dengan kedalaman 5 km itu berjarak 1,5 km timur kota Sumedang. Gempa yang disebabkan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari tersebut menciptakan pembentukan sesar baru. 

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 mm/tahun.

Baca juga: Korban Gempa Sumedang Bakal Terima DTH Rp 500.000 Per Bulan

"Gempa Sumedang adalah gempa yang diakibatkan oleh aktifnya sesar yang sudah ada di situ di sekitar Sumedang, yang kebetulan di daerah Cipeles ditemukan jejak-jejaknya yang secara fisik dapat diukur dapat diidentifikasi," ucap Plt Kepala Badan Geologi M Wafid di Kantor Badan Geologi, Jumat (19/1/2024). 

Wafid mengatakan, pasca-gempa Sumedang, Badan Geologi menerjunkan tim tanggap darurat untuk melakukan penyelidikan penyebab gempa, mencari informasi data di lapangan. Saat itulah Badan Geologi menemukan patahan baru.

"Kami sampaikan usulkan dijadikan bernama Sesar Cipeles (karena ditemukan di Sungai Cipeles) itu bagian dari sesar aktif,” kata Wafid.

Baca juga: Update Gempa Sumedang: 1.325 Rumah dan 55 Fasum Rusak, 1.603 Jiwa Mengungsi

Badan geologi, sambung Wafid, menemukan dua segmen sesar aktif Cileunyi–Tanjungsari di wilayah Sumedang yang terbentang dari arah Utara Timur laut ke arah Barat Daya.

“Itu ada dua segmen yang sudah ditemukan, di ujung segmen utara barat terjadi hiposenter di sana dan ditemukan jejaknya di Cipeles, sementara di bagian utara ada sesar aktif lain," kata Wafid.

"Di sekitarnya ada sesar aktif yang barangkali dari ilmu kebumian yang gerak-gerak lempeng itu bisa men-triger kegiatan ataupun kegiatan penetrasi ekstensi dinamika bumi, bisa menimbulkan aktivitas kembali sesar yang ada, itu salah satunya di Sumedang,” tambah Wafid. 

Dari catatan Badan Geologi, kejadian gempa bumi yang merusak pernah terjadi di Sumedang pada tahun 1972. Sedangkan gempa tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah sekitar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 2,7 pada kedalaman 16 km.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com