BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung memetakan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan bencana, khususnya banjir saat pelaksanaan Pemilu 2024.
“Untuk pemetaan itu sudah dilakukan sebenarnya dari jauh hari dan kita juga mengimbau kepada panitia pemungutan suara (PPS) untuk mencari tempat yang memang mudah diakses,” kata Ketua KPU Kota Bandung Wenti Frihadianti di Bandung, Rabu (24/1/2024).
Menurut dia, potensi bencana banjir dan munculnya genangan pada lokasi pendirian TPS menjadi kewaspadaan utama.
Hal ini penting agar pengalaman buruk pada Pemilu 2019 di mana beberapa kecamatan terendam banjir tidak terjadi kembali.
Baca juga: Bawaslu Kota Tegal Larang Pengawas TPS Pemilu Mematikan Ponsel
“Salah satunya Kecamatan Rancasari tahun 2019 itu memang mengalami ada kebanjiran."
"Tapi sekarang kondisinya memang sudah baik karena memang sudah dilakukan koordinasi dengan pihak kewilayahan,” kata dia.
Wenti mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung dan petugas pemungutan suara (PPS) di kewilayahan agar mendirikan TPS di tempat yang terjangkau dan bebas potensi banjir.
“Nah terkait masalah cuaca kita pun ada koordinasi dengan pihak Pemkot Bandung supaya memang untuk tempat itu kita ada semi terbuka dan termasuk kalau hujan pun kita antisipasi dengan tenda,” kata dia.
Dia berharap pada pelaksanaan pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 nanti cuaca bisa mendukung untuk membuat masyarakat lebih tertarik untuk datang ke TPS.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna juga mengaku telah mengantisipasi TPS di musim hujan ini.
Baca juga: Ganjar Akan Nyoblos di Kota Semarang, Ini Lokasi TPS-nya
Salah satunya dengan mengizinkan bangunan sekolah untuk dijadikan TPS saat pemilu.
Ia menambahkan, lokasi TPS harus benar-benar diperhitungkan. Jangan sampai karena hujan, banyak masyarakat yang tidak menyuarakan aspirasinya.
"Kami sudah meminta kepada jajaran kewilayahan agar mengantisipasi cuaca hujan saat pemilu."
"Bisa menggunakan tempat-tempat dalam ruangan. Sekolah juga sangat memungkinkan untuk digunakan, yang penting menjaga netralitas," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.