Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Binaan Lapas Karawang Tak Kenal Caleg pada Pemilu 2024...

Kompas.com - 05/02/2024, 15:45 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sukahar, seorang warga binaan Lapas Kelas II A Karawang, Sukahar, mengaku masih "blank" atau tak kenal dengan calon-calon pada Pemilu 2024, khususnya calon anggota legislatif.

Alasan Sukahar tak mengenal para calon lantaran tak adanya kampanye di dalam lapas.

"Kalau untuk calon kebetulan kan juga memang tidak ada sosialisasi dari kampanye di dalam (lapas) ya. Jadi tidak (tahu), juga kebanyakan blank," kata Sukahar di Lapas Kelas II A Karawang, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Soal Pemilu 2024, Rektor Untidar Magelang: Jauhi Adigang, Adigung, Adiguno

Adapun untuk calon presiden dan wakil presiden, Sukahar mengaku tahu. Hanya saja, tak hapal secara detail soal sosoknya.

"Kalau untuk calon (presiden dan wakil presiden) ya hanya sekadar tahu. Persis yang secara detail ya kita nggak nggak paham," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Angin dan Rob saat Pemilu, Pemkot Semarang Siapkan Skenario Khusus

Pun soal partai peserta Pemilu 2024, Sukahar mengaku hanya tahu sedikit. Alasannya karena informasi yang terbatas.

"Partai sendiri kita kurang lebih juga agak blank," tutur Sukahar.

Karena itu, soalisasi dari KPU Karawang dan Lapas Kelas II A Karawang pada Sabtu (3/2/2024), sangat membantu. Terlebih dengan penjelasan yang lugas dan mudah dicerna.

"Istilahnya semua juga bisa memahami. Namun untuk pemilihannya kami masih ada kebingungan," ujarnya.

Sukahar tercatat sebagai pemilih dengan domisili Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Komisioner KPU Karawang Ikmal Maulana mengatakan, pihaknya memberikan sosialisasi kepada warga binaan Lapas Kelas II A Karawang tentang Pemilu 2024 hingga tata cara memilih.

Ikmal menyebut, surat suara yang akan didapat yakni surat suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Pada sosialisasi itu, Ikmal juga mengajak para warga binaan menggunakan hak pilihnya.

"Jangan sampai hak pilih mereka tidak digunakan dan terbuang sia-sia," kata Ikmal.

Kepala Seksi (Kasi) Binadik Lapas Kelas II A Karawang Heri Prasodjo mengatakan, ada 1.081 warga binaan yang mengikuti sosialisasi Pemilu 2024.

Ia menyampaikan terima kasih kepada KPU Karawang dengan adanya sosialisasi, sehingga warga binaan mendapatkan informasi yang jelas dan konkret.

Heri mengungkapkan, Plh Kalapas Kelas II A Karawang berpesan agar para warga binaan mengikuti sosialisasi dengan baik.

"Kepada warga binaan kita imbau untuk gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi Pemilu tahun 2024. Agar ketika pelaksanaan nanti di tanggal 14 Februari 2024 tidak bingung, dan bisa mengerti apa saja yang harus dilakukan pada saat memilih," kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com