Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantong Semar Langka dan Owa Jawa Teridentifikasi di Pegunungan Canggah

Kompas.com - 07/03/2024, 19:13 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Tumbuhan dan satwa langka teridentifikasi di Pegunungan Canggah yang terletak di wilayah Kabupaten Subang, Bandung, dan Sumedang. Seperti kantong semar langka dan owa jawa. 

Identifikasi flora-fauna langka dilakukan oleh tim Sagunung Samaung di Pegunungan Canggah yang meliputi Gunung Bukit Tunggul, Gunung Canggah, Gunung Jambu, dan Gunung Kadaka. 

Ketua Yayasan Sagunung Samaung Iis Rochati mengatakan satu flora langka yang berhasil teridentifikasi ialah tanaman pemakan serangga atau carnivorous plant, yaitu kantong semar jenis Nepenthes gymnamphora

"Tumbuhan kantong semar jenis Nepenthes gymnamphora adalah tumbuhan dilindungi dalam daftar Tumbuhan dan Satwa Dilindungi dalam Permen Nomor 106 Tahun 2018," kata Iis dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2024).

Baca juga: 4 Bekantan dan 2 Owa Jawa dari Sulteng Gagal Diselundupkan ke Manado

Selain sebagai flora dilindungi, Nepenthes gymnamphora dalam The International Union for Conservation of Nature's (IUCN) Red List masuk dalam ketegori Least Concern (LC). 

Sedangkan fauna langka yang teridentifikasi yakni owa jawa (Hylobates moloch), lutung jawa (Trachypithecus auratus), surili (Presbytis comata), dan juga elang ular (Spilornis cheela). Ketiganya merupakan satwa dilindungi.

Lutung jawa dan owa jawa sendiri merupakan primata endemik jawa, sedangkan surili adalah primata endemik Jawa Barat. 

Owa Jawa juga masuk dalam IUCN Red List dengan kategori endagered (EN) atau terancam punah.

Sedangkan dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) of Wild Fauna and Flora, Owa Jawa masuk dalam kategori Appendiks I, yaitu daftar spesies hewan dan tumbuhan yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan secara internasional. 

Lalu lutung Jawa masuk dalam IUCN Red List masuk kategori vulnerable atau VU dan Appendiks 2 CITES.

Surili primata khas Jawa Barat masuk dalam kategori endagered (EN) IUCN Red List dan Appendiks 2 CITES.

Baca juga: Menuju Kepunahan, Sepasang Owa Jawa Masuk Habituasi di Lereng Gunung Puntang

Selain itu, kata Iis, tim juga menemukan jejak-jejak cakaran tanah, cakaran pohon dan juga fases karnivora besar.

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) masuk dalam kategori endagered (EN) IUCN Red List dan Appendiks 1 CITES. 

Iis mengatakan, survei dilaksanakan selama seminggunpada awal Maret 2024. 

“Survei ini kami lakukan bersama anak-anak Sagunung Samaung dalam rangka pra ekspedisi untuk mendata biodiversitas kawasan Pegunungan Canggah yang meliputi beberapa gunung di Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung,” ujar Iis. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com