Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puluhan Siswa SMK "Backpacker" Asal Jonggol Kunjungi Negara-negara Arab

Kompas.com, 6 April 2024, 09:47 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Sentul, Bogor, Jawa Barat, melakukan backpacker ke negara Timur Tengah untuk menimba ilmu.

Kepala IDN Boarding School Sapriadi mengatakan, tujuan kegiatan itu untuk melatih mental dan kemandirian kepada santri dalam mempelajari ilmu di luar negeri.

"Selain mencari pengalaman ilmu dan kampus tujuan mereka, kegiatan para santri yang mahir IT di Tanah Air ini juga membagikan ilmunya untuk mahasiswa di negara-negara seperti di Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi," ujar Sapriadi di Bogor, Sabtu (5/4/2024).

Baca juga: Catat, Rekayasa Lalin Puncak Bogor Selama Mudik Lebaran 2024

Kemahiran para santri dalam pemrograman juga turut serta berbagi ilmu untuk mengantongi sertifikat IT Internasional.

Tak berbeda dengan waktu belajar sekolah pada umumnya, kegiatan IDN backpacker di luar negeri adalah KBM (kegiatan belajar mengajar) dari hari Senin sampai Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Santri juga difokuskan dengan program kunjungan dan wisata. Untuk KBM sendiri ada 4 mata pelajaran, Informasi dan Teknologi (IT), Diniyyah, English, dan Tahfidz menghafal Al Quran.

Baca juga: Sepasang Turis Backpacker Asal Polandia yang Berkemah di Pantai Purnama Bali Saat Nyepi Akan Dideportasi

Kegiatan KBM berjalan seperti di Indonesia mulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Semua santri mengikuti secara offline bersama 8 guru yang diberangkatkan secara langsung untuk mendampingi perjalanan.

"Untuk hari Sabtu dan Ahad kita fokuskan dengan kegiatan kunjungan ke Embassy, kunjungan ke Kampus-kampus, dan wisata ke tempat bersejarah. Alhamdulillah di India kami sudah visit ke Taj Mahal, Jama Masjid India, Lodhi Garden, Wagah Border. Untuk di Pakistan kami sudah visit ke Badshahi Masjid Lahore, Monumen Pakistan, Khampur Dam, dan Masjid Faishal Islamabad," ungkapnya.

Dia bercerita bahwa rute yang dilalui ketika di India dan Pakistan semuanya menggunakan jalur darat, dengan jarak ribuan kilometer melewati jalan pengunungan curam Himalaya dan berpindah dari satu kota ke kota lainnya.

"Dan tentu ini menjadi pengalaman yang sangat mahal, karena sebelumnya hanya bisa melihat di beranda medsos akan tetapi kini bisa merasakannya secara langsung," cetusnya.

Untuk setiap siswa yang mengikuti program backpacker diwajibkan membuat minimal 1 buku dan vlog yang wajib mereka upload ke akun Instagram.

Dengan menjadi seorang vloger mereka membutuhkan mental dan jiwa besar agar berani untuk menyampaikan hal-hal baru di depan kamera dengan tantangan akan dilihat banyak orang.

"Alhamdulillah saat ini IDN Backpacker memasuki negara ke tiga yaitu Saudi Arabia dan saat ini semua siswa sedang fokus ibadah umrah dan itikaf di area Masjidil Haram. Tentu ini menjadi momen yang sangat mahal berhubung ke Makkah adalah cita-cita besar umat muslim di seluruh dunia. Setelah dari Saudi ini kami akan melanjutkan perjalan pindah negara ke Yordania melalui jalur darat," tuturnya.

Salah seorang siswa yang mengikuti program backpacker, Athalla Dienegoro mengaku mendapat pengalaman baru. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau