Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik lewati Tol Cipali Meningkat, Rata-rata 6.000 Kendaraan Per Jam

Kompas.com - 06/04/2024, 16:34 WIB
Agie Permadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Wibowo mengatakan, kendaraan pemudik di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) rata-rata di atas 6.000 kendaraan per jam, pada Sabtu (6/4/2024).

"Berdasarkan data hari ini secara berturut -turut terjadi peningkatan jumlah kendaraan pemudik yang melintasi Tol Cipali rata-rata di atas 6.000 kendaraan per jam kalau kita hitung secara visi rasio berarti di atas 1 persen," kata Wibowo dalam keterangan video, Sabtu (6/4/2024).

Wibowo menyebutkan, kendaraan pemudik dari wilayah Sumatera belum terlihat.

Baca juga: Cerita Pemudik Sahur di Bahu Jalan karena Tak Bisa Masuk Rest Area Cipali

 

Pemantauan arus pemudik ini terus dilakukan pihak Polda Jabar dengan berkoordinasi dengan Polda Lampung, Banten dan Metro Jaya.

"Untuk itu masih memprediksi bahwa puncak mudik masih akan terus terjadi sampai dengan hari senin, nanti khususnya bagi masyarat yang berasal dari wilayah Sumatera maupun wilayah Jabodetabek lainnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Wibowo mengatakan bahwa pihaknya melakukan pengalihan arus lalu lintas khusus untuk jalur A atau yang mengarah ke wilayah Jawa Tengah yang terjadi kepadatan akan dialihkan ke Jalur B atau jalur one way.

"Begitupun sebaliknya, apabila terjadi kepadatan di jalur B atau jalur one way kami akan dobrak dan alihkan menuju jalur ambon atau jalur normal," ucapnya.

Baca juga: Astra Tol Cipali Mulai Berlakukan Contraflow Km 162-169

Polisi sampai saat ini masih menerapkan rekayasa lalu lintas berupa contraflow di Tol Jakarta - Cikampek dua lajur mulai KM 47 sampai dengan 70, dilanjutkan dengan rekayasa one way di Tol Cipali mulai KM 70 sampai dengan KM 236 arah Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com