GARUT, KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 600 kali gempa di Jawa Barat sejak Januari sampai Mei 2024.
"Kalau dimomitoring kami, memang setiap hari ada aktivitas kegempaan di seluruh Jabar dan sesar-sesar yang ada. Dari Januari hingga sekarang sudah ada 600 event di seluruh Jabar dari semua potensi," kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu usai membuka sekolah lapangan gempa bumi dan tsunami yang digelar Kantor BMKG Bandung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Garut, Rabu (29/05/2024).
Potensi gempa bumi di Jawa Barat disebutnya pada umumnya bisa berasal dari dua sumber.
Baca juga: Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG
Pertama, gempa dari dasar lautan di pesisir pantai selatan Jawa Barat yang biasa dikenal dengan subduksi.
Kedua, potensi gempa darat yang berasal dari gerakan-gerakan sesar darat yang ada tepat jauh di dalam tanah.
Dari dua potensi gempa tersebut, yang dianggap paling berbahaya adalah gempa yang ditimbulkan dari sesar darat karena titiknya berada di bawah tempat orang beraktivitas.
"Sesar darat ada di bawah kita, apalagi kalau kedalamannya dangkal dengan magnitudo besar, itu lebih bahaya, karena persis di bawah kita," katanya.
BMKG menilai Kabupaten Garut termasuk daerah yang rawan terjadi gempa dari dua potensi gempa yang ada.
Baca juga: Waspada Gempa Susulan di Sinabang Aceh
Upaya mitigasi dengan membangun budaya masyarakat yang tanggap gempa bumi diperlukan.
"Yang ingin kita terapkan di sini, budaya menyesuaikan diri sendiri untuk mengenali diri dan potensi bencana di sekitarnya, sehingga kita bisa mengetahui potensi bencana dan bisa mengetahui mitigasi yang bisa dilakukan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.