Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abadinya Cinta Kadian untuk Persib...

Kompas.com, 3 Juni 2024, 15:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Kadian (15), pelajar yang meninggal saat menyambut Persib di jalan layang Mochtar Kusumaatmadja atau flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa Barat, dikenal sangat mencintai klub berjuluk "Maung Bandung" itu.

Ayah Kadian, Abdurrahman (43), mengatakan, sejak kecil, putranya itu telah menyukai Persib. Kadian juga menggemari sepak bola.

"Bahkan dia itu hafal betul para pemain sepak bola, bukan hanya Persib, pemain luar pun ia tahu. Jadi tak hanya sebatas hobi bermain bola saja," ujarnya, Minggu (2/6/2024), dikutip dari Tribun Jabar.

Hal senada disampaikan ibu Kadian, Kokom Komalasari (38).

"Bahkan di handphone-nya dipenuhi gambar-gambar Persib dan karena memang dia juga sangat suka main bola dan futsal," ucapnya.

Baca juga: Jatuh dari Atap Mobil, Seorang Pelajar Tewas di Flyover Pasoepati


Kokom mengingat momen kebersamaan dengan sang putra. Ini terjadi saat Kadian meminta Kokom untuk menemani nonton bareng laga Persib versus Madura United di kampungnya, Jumat (31/5/2024).

Usai nonton bareng, Kadian juga meminta ibundanya untuk menemani menonton konvoi perayaan juara Persib Bandung.

Sebelum Kadian pergi melihat konvoi, ia terus membicarakan soal Persib kepada ibundanya.

"Saya memang awalnya berat memberi izin anak untuk konvoi. Tapi teman-temannya pada berangkat, kalau tidak diizinin kasian juga. Maka saya izinin, saya bilang hati-hati bawa hanphone biar kalau ada apa-apa gampang," ungkapnya.

Namun ternyata, itu adalah momen terakhir kebersamaan mereka. Sebelum meninggalkan rumah, Kadian berpamitan sambil mencium tangan orangtuanya.

"Dia itu kalau mau pergi keluar pasti nyium tangan saya dulu," tuturnya.

Baca juga: Duka Keluarga Pelajar yang Tewas Saat Sambut Persib, Orangtua Sempat Larang Korban Pergi

Diduga jatuh dari mobil

Kadian meninggal pada Sabtu (1/6/2024). Di hari itu, para penggemar Persib Bandung tumpah ruah untuk menyambut klub kebanggan yang baru saja menjuarai Liga 1 Indonesia.

Namun, di tengah keceriaan itu, insiden maut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung AKP Arif Saepul Haris mengungkapkan, Kadian meninggal usai diduga terjatuh dari mobil yang dinaikinya.

"Pada saat korban berada di atas kendaraan yang melaju dari arah timur ke arah barat di flyover Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja setiba di TKP diduga terjatuh dari kendaraan tersebut, akibat kecelakaan itu korban Muhammad Kadian mengalami luka-luka dan meninggal di TKP," jelasnya, Sabtu.

Usai kejadian itu, korban dibawa ke RSUP Dr Hasan Sadikin, Kota Bandung.

Mengenai mobil yang dinaiki Kadian, polisi masih mencari tahu identitas kendaraan tersebut.

Jenazah Kadian dimakamkan di permakaman tak jauh dari rumahnya di Kampung Babakanjati, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (2/5/2024).

Baca juga: Kronologi Pelajar Meninggal Akibat Jatuh dari Mobil Saat Konvoi Persib

Sumber: Kompas.com (Penulis: M Elgana Mubarokah, Agie Permadi | Editor: Dita Angga Rusiana, Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunJabar.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau