Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tema, Panelis, dan Perumus Debat Publik Pilkada Karawang 2024

Kompas.com, 4 November 2024, 11:27 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang telah menetapkan tema serta melibatkan tiga perumus dan lima panelis untuk debat publik Pilkada Karawang 2024 yang dijadwalkan berlangsung Sabtu, 9 November 2024.

Dua perumus debat berasal dari akademisi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Mayasari dan Zarinof Arafat dari Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBP).

Sementara itu, perumus ketiga adalah Febri Diansyah, seorang praktisi anti korupsi dan mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Jadwal Terbaru dan Rincian Teknis Debat Pilkada Karawang 2024

Lima panelis yang terlibat dalam debat ini seluruhnya berasal dari luar Karawang.

Mereka adalah Firman Manan, akademisi Universitas Padjadjaran; Yusfitriadi, Direktur Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus); Badiul Hadi dari Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra); Safrizal Rambe, akademisi Universitas Nasional; dan Erik Ardianto, akademisi Universitas Paramadina.

"Pada kesempatan kali ini, kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat Karawang tim perumus dan tim panelis yang merumuskan serta menyusun daftar pertanyaan dalam kegiatan debat publik," ujar Ikmal Maulana di Kantor KPU Karawang, Senin (4/11/2024).

Baca juga: Cara, Syarat, dan Alur Mengurus Pindah Memilih pada Pilkada Karawang 2024

Ikmal menjelaskan, KPU Karawang telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan ketiga perumus untuk menentukan tema dan sub tema yang akan digunakan dalam debat publik Pilkada 2024.

Tema yang disusun oleh tim perumus kemudian disampaikan kepada tim panelis.

Debat publik Pilkada Karawang 2024 mengusung tema "Transformasi Keterpaduan Pembangunan dan Tata Kelola Pemerintah yang Inklusif, Bersih, Berkeadilan Menuju Kabupaten Karawang yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan. 

Yusfitriadi, Ketua Tim Panelis Debat Pilkada Karawang 2024 menjelaskan, dari tema besar tersebut, tim perumus telah menetapkan lima sub tema.

Sub tema tersebut meliputi: pertama, kesehatan, pendidikan, dan ketahanan sosial. Kedua, ketahanan pangan, air, energi, dan mitigasi risiko kebencanaan.

Ketiga, perlindungan dan supremasi hukum. Keempat, investasi dan pengembangan potensi daerah. Kelima, pembangunan ekonomi digital dan UMKM.

"Sub tema ini kemudian akan diturunkan menjadi berbagai macam pertanyaan oleh tim panelis," kata Yusfitriadi.

Ia menambahkan, setiap panelis telah diberikan tugas untuk membuat pertanyaan yang mengacu pada sub tema yang telah ditetapkan, dengan masing-masing panelis melakukan review tanpa campur tangan pihak lain.

"Setelah kami review, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kami bawa ke tempat acara debat beberapa jam sebelum pelaksanaan. Masing-masing panelis memegang pertanyaan yang akan dimasukkan ke dalam amplop beberapa jam sebelum debat dimulai," jelas Yusfitriadi.

Tujuan dari proses ini, menurut Yusfitriadi, adalah untuk menjamin kerahasiaan, komitmen, dan konsistensi panelis, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

Ia menegaskan, tim panelis hanya mengetahui pertanyaan yang menjadi bagiannya masing-masing.

"Sampai KPU pun tidak akan tahu apa pertanyaan-pertanyaannya," pungkas Yusfitriadi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau