CIANJUR, KOMPAS.com - Ratusan murid SD Negeri Kanoman di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menjalani proses pembelajaran di tenda beralaskan tanah merah sejak tiga pekan terakhir.
Kondisi ini terjadi setelah ruang kelas mereka rusak akibat gempa bermagnitudo 3,0 yang mengguncang wilayah tersebut pada 21 November 2024.
Kepala SDN Kanoman, Hosiana Winastri menjelaskan, pihak sekolah, bersama orangtua murid dan masyarakat setempat, bergotong royong mendirikan tenda dari terpal di halaman sekolah.
Baca juga: Bocah SD Rusak Alat Kampanye Calon Bupati Pasuruan
"Hal ini dilakukan setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan BPBD Cianjur menyatakan bahwa bangunan sekolah sudah tidak layak dipergunakan karena konstruksinya rusak dan membahayakan," ungkapnya.
Hosiana menambahkan, situasi belajar yang tidak kondusif ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena anak-anak sedang melaksanakan ujian akhir semester (UAS).
Saat ini, terdapat 146 murid dari kelas 2, 3, 4, 5, dan 6 yang belajar di dua tenda darurat.
Baca juga: Rehabilitasi Gempa Cianjur Selesai 2024, Serap Anggaran Rp 2,6 Triliun
"Alhamdulillah, untuk kelas 1 masih bisa belajar di kelas karena kondisi lokalnya (kelas) tidak terlalu rusak," ujarnya.
Dua tenda besar yang didirikan di halaman sekolah tersebut disekat menjadi dua dan tiga lokal untuk dijadikan ruang kelas.
"Tenda terpal ini hasil swadaya masyarakat dan para orangtua murid, sedangkan satu tenda lainnya merupakan pemberian dari dinas," kata Hosiana.
Dia menjelaskan, lima ruang kelas di sekolah tersebut rusak, dengan dinding yang retak dan atap bergelombang.
"Pihak dinas tidak membolehkan ruang kelas tersebut dipakai, khawatir membahayakan keselamatan guru dan peserta didik. Jadi, untuk sementara anak-anak belajar di tenda dulu," tambahnya.
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyatakan, kondisi SDN Kanoman sudah tidak layak digunakan akibat bencana alam.
“Kami sudah melakukan asesmen dan masih menunggu regulasi untuk proses perbaikan atau pembangunan,” ungkap dia.
Aripin menjelaskan, SDN Kanoman adalah satu dari 58 SD di Kabupaten Cianjur yang terdampak bencana hidrometeorologi.
Ia berharap rehabilitasi sekolah yang terdampak dapat segera dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.
"Rencananya, hari ini pihak dari kementerian akan meninjau lokasi sekolah untuk mendistribusikan bantuan berupa tenda dan peralatan sekolah bagi peserta didik,” imbuhnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang