Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD di Cianjur Rusak Diguncang Gempa, Ratusan Murid Belajar di Tenda Darurat

Kompas.com, 11 Desember 2024, 19:51 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Ratusan murid SD Negeri Kanoman di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menjalani proses pembelajaran di tenda beralaskan tanah merah sejak tiga pekan terakhir.

Kondisi ini terjadi setelah ruang kelas mereka rusak akibat gempa bermagnitudo 3,0 yang mengguncang wilayah tersebut pada 21 November 2024.

Kepala SDN Kanoman, Hosiana Winastri menjelaskan, pihak sekolah, bersama orangtua murid dan masyarakat setempat, bergotong royong mendirikan tenda dari terpal di halaman sekolah.

Baca juga: Bocah SD Rusak Alat Kampanye Calon Bupati Pasuruan

"Hal ini dilakukan setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan BPBD Cianjur menyatakan bahwa bangunan sekolah sudah tidak layak dipergunakan karena konstruksinya rusak dan membahayakan," ungkapnya.

Hosiana menambahkan, situasi belajar yang tidak kondusif ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena anak-anak sedang melaksanakan ujian akhir semester (UAS).

Saat ini, terdapat 146 murid dari kelas 2, 3, 4, 5, dan 6 yang belajar di dua tenda darurat.

Baca juga: Rehabilitasi Gempa Cianjur Selesai 2024, Serap Anggaran Rp 2,6 Triliun

"Alhamdulillah, untuk kelas 1 masih bisa belajar di kelas karena kondisi lokalnya (kelas) tidak terlalu rusak," ujarnya.

Dua tenda besar yang didirikan di halaman sekolah tersebut disekat menjadi dua dan tiga lokal untuk dijadikan ruang kelas.

"Tenda terpal ini hasil swadaya masyarakat dan para orangtua murid, sedangkan satu tenda lainnya merupakan pemberian dari dinas," kata Hosiana.

Dia menjelaskan, lima ruang kelas di sekolah tersebut rusak, dengan dinding yang retak dan atap bergelombang.

"Pihak dinas tidak membolehkan ruang kelas tersebut dipakai, khawatir membahayakan keselamatan guru dan peserta didik. Jadi, untuk sementara anak-anak belajar di tenda dulu," tambahnya.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur, Aripin menyatakan, kondisi SDN Kanoman sudah tidak layak digunakan akibat bencana alam.

“Kami sudah melakukan asesmen dan masih menunggu regulasi untuk proses perbaikan atau pembangunan,” ungkap dia.

Aripin menjelaskan, SDN Kanoman adalah satu dari 58 SD di Kabupaten Cianjur yang terdampak bencana hidrometeorologi.

Ia berharap rehabilitasi sekolah yang terdampak dapat segera dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

"Rencananya, hari ini pihak dari kementerian akan meninjau lokasi sekolah untuk mendistribusikan bantuan berupa tenda dan peralatan sekolah bagi peserta didik,” imbuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau